Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan. Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja, DIA Maha pembolak balik hati manusia. 3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana. Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya. Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas.
#30HariMenulisSuratCinta
Kita selalu menghabiskan waktu bersama. Tidur, berdiri, namun kau lebih sering bersamaku ketika sedang terdiam. Aku Diamond, ya... bukan salah tukang pos cintamu. Dia tak pernah salah mengirimkan surat - surat yang setiap hari selama sebulan ini punya tanggung jawab penuh. Dia, intan.. selalu menyebutku "Teman imajinasinya". Dia tidak gila, dia hanya berbeda dari yang lain dengan kelebihan tingkat imajinasi yang sangat tinggi. Dia selalu mengucap syukur dalam hatinya karena memiliki aku sebagai teman imajinasinya. Katanya, aku sering membantunya mengurai kreativitas. Darah kecintaan pada seni-nya muncul karena kehadiranku. Aku sudah berteman sejak SD dengannya. Kalau saja seseorang pernah mendapati dia sedang bercerita sendiri, jangan bilang dia gila ya... karena saat itu dia sedang bertukar pikiran denganku.
Ketika malam tiba, dia tak lagi menghabiskan masa istirahatnya untuk begadang nonton club bola kesayangannya setahun belakangan. Tapi kebiasaan menulisnya yang dia tambah. Walau lelah, dia terus menyentuh keypad ponselnya untuk bermain kata bersama teman imajinasinya. Aku, diamond.
I stand by you, Intan. Untuk kamu, untuk mimpi - mimpi yang masih jadi rencana dan belum terealisasikan... bersabarlah. Bukankah kamu selalu menyadari bahwa Tuhan sangat dekat? Tidak jauh sejengkal tanganmu. Jangan sedih atas hari kosong tanpa aktivitas. Aku tahu, kau adalah orang yang mempunyai tingkat semangat paling tinggi. Karena itu aku juga yakin kau pasti penyabar.
Walau sesaat kau sering tersadar bahwa apa yang kita mau tak selamanya dapat terkabul. Mungkin itu karena kita tidak bisa bertanggung jawab nantinya, mungkin itu terlalu mudah, mungkin belum saatnya. Berjuanglah seperti bayi yang sedang belajar berdiri. Berkobarlah seperti api yang tak mudah padam. Terus menarilah dalam diammu. Dan, tak apa jika kau punya teman berbagi cerita terbaru. Mmmm.... namanya senja bukan? Senja adalah bagian berbagi cerita kala sore tiba. Bagian di mana semesta saling bertatap wajah padamu.
Aku tahu kau sangat ambisius, namun jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan yang mahal harganya. Aku dengar, satu persatu haturan do'a yang kau cipta telah terkabul. Tuhan memang baik, Intan. Di beberapa bagian kau sering kan di sadarkan untuk sekadar mengingat masa di mana kau marah pada-Nya. Kau bilang "Tuhan... kenapa tidak mengaminkan doa yang satu itu?". Namun setelahnya kau sadar dan berterima kasih. Ada rencana lain yang pasti Tuhan tahu dan tidak ingin menjerumuskan malaikat kecilNya.
I stand by you, Intan. Seperti Nobita yang setia pada Doraemon atau sebaliknya. Percayalah, aku selalu ada dalam fikirmu.... asal kau terus mengingatku dan menghadirkanku di setiap project indahmu.
I stand by you...
Beberapa orang terdekat sering menyebutmu "pemalas" karena saat tidak mempunyai aktivitas, kau selalu bermanja dengan kasurmu. Berbagi kehangatan dengan selimutmu. Hanya mereka tidak tahu saja kalau kau sedang berdiskusi mencari cerita apa lagi yang akan kau tulis, yang mungkin saja bisa kau garap di "tabungan cerita"mu. Semoga mimpi jadi penulis masih membumbung tinggi di angkasa. Jangan pernah menurunkan impian, hingga membuat hatimu patah. Biar ia hanya melayang - layang tak tentu arah dulu. Kelak jika waktunya tiba, Buatlah ia terdiam di tempat yang semestinya.
Untukmu...
Aku yakin, semangat itu tak akan pudar walau awan sedang berubah menjadi hitam dan menjatuhkan pasukannya untuk membasahimu. Ia tak akan sanggup memudarkan warna terang yang kau ukir dengan hati, kau jaga dengan sebuah ketulusan, dan terus memantapkan diri tak akan pernah jatuh seperti hujan. Semakin bercerialah kala matahari menyinari setiap raga, menegakkan jalanmu hingga pada akhirnya membuatmu semakin kuat melangkah di atas bebatuan tajam. Hidup bukan hanya sebatas menghirup oksigen kepunyaan Tuhan. Berlakulah semampumu tanpa menghiraukan bisikan musuh yang ingin menertawakanmu. Kuatlah walau darah diuji untuk bentuk kesetiakawanannya padamu. Tersenyumlah selalu, bahagiakan hati, positifkan setiap laku, kau berhak bahagia, because I stand by you!!!
Aku yakin, semangat itu tak akan pudar walau awan sedang berubah menjadi hitam dan menjatuhkan pasukannya untuk membasahimu. Ia tak akan sanggup memudarkan warna terang yang kau ukir dengan hati, kau jaga dengan sebuah ketulusan, dan terus memantapkan diri tak akan pernah jatuh seperti hujan. Semakin bercerialah kala matahari menyinari setiap raga, menegakkan jalanmu hingga pada akhirnya membuatmu semakin kuat melangkah di atas bebatuan tajam. Hidup bukan hanya sebatas menghirup oksigen kepunyaan Tuhan. Berlakulah semampumu tanpa menghiraukan bisikan musuh yang ingin menertawakanmu. Kuatlah walau darah diuji untuk bentuk kesetiakawanannya padamu. Tersenyumlah selalu, bahagiakan hati, positifkan setiap laku, kau berhak bahagia, because I stand by you!!!
By Diamond (Teman Imajinasimu)
To Intan (Wanita ambisius yang ingin selalu berkarya)
Sedikit menghilangkan penat dengan tumpukan aksara yang tersusun rapi dalam suratmu :)
ReplyDeleteKamu, makasih ya :)
Delete