Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Wanita di Kamar No. 4E

[Nulis Horor] [Short Story] Tampak beberapa anak kecil bermain - main sembari menyeret boneka yang bahkan lebih besar dari tubuhnya yang hanya tinggi sekitar 90 cm. "Jam segini anak kecil belum tidur? Dasar, ibu macam apa yang tidak menyuruh mereka untuk beranjak tidur" gumamku sedikit kesal tak tahu mengapa, mungkin hariku sangat menguras tenaga dan fikiranku. Malam itu suasana kostan tampak sudah sepi, ya tak perlu ditanya sebab akulah yang patut di tanya. Mungkin lebih tepatnya, kantorku yang harus di tanya mengapa sangat menyukai lembur selama sebulan ini semenjak kepindahanku ke kostan baru yang lebih dekat dengan kantorku. Kulangkahkan kaki ke setiap anak tangga yang di pijakannya terasa ada beberapa benda berserakan. Kuarahkan sepasang mata ke bawah, remahan lego berceceran. Tak kuhiraukan sesaat, dan langkah kakiku pun semakin ku percepat naik agar tubuhku dapat kurebahkan. Seorang ibu berpakaian tidur namun dengan make up lengkap keluar dari kamar dengan nomor 4E

Wednesday And My 22 years old

Rabu? Katanya hari ke tiga setelah hari yang di gadang - gadang paling sibuk, yang sering dibenci banyak orang karena pertama kali memulai aktivitas. Tapi entah kenapa, bagiku Rabu itu justru adalah hari tersibuk. Selalu memulai segala sesuatunya pada hari itu. Jujur, selama tahun 2015 banyak sekali moment - moment penting dilakukan pada hari tersebut. Dari mulai urusan kampus, keluarga, pribadi, juga beberapa project yang dilakukan penuh di hari Rabu. Namun yang kuanggap hari tersibuk, malah Rabu adalah hari yang mulai ku idolakan setelah Senin dan Jum'at. 06 Mei 2015 ini juga hari Ulang Tahunku jatuh tepat di hari Rabu, moment bersejarah di hidupku tentang umur 22 tahun yang segera kugenggam. Ya, semoga saja hari Rabu memberikan cerita indah ataupun hasil terbaik yang telah dilakukan. Dan tentunya hari ini.... Tuhan masih mengijinkan nafas masih tercipta menapaki setiap jejak yang harus dipecahkan permasalahannya. Kepercayaan yang masih Tuhan ijinkan untukku mencicipinya agar t

Sekolah

Belajar dan terus belajar. Belajar tidak butuh batasan, tidak ada pula yang melarang. Justru setiap anak wajib untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah, ya semata agar tak ada lagi kebodohan yang merajalela. Jika ditanya kenapa sekolah? Tentu bukan hanya sebuah kewajiban namun dengan sekolah setidaknya ada bibit - bibit ilmu yang dapat merubah pola fikir kita untuk menjadi pribadi yang kelak berwawasan luas dan tidak mudah dibodoh - bodohin oleh orang di luar sana. Yang kelak juga akan menuntun mimpi - mimpi kita ke ranah yang kita inginkan. Berbicara tentang sekolah, ada banyak cerita klasik yang sering bermain - main di ingatan dan datang pada sebuah mimpi. Tentang masa - masa yang tidak dapat diulang kembali, tentang masa yang dahulu secepatnya harus dilalui, tentang masa - masa yang saat  reunian tiba akan di buka sekadar membiarkan tawa riang ataupun haru bersemi kembali. Tidak dipungkiri bahwa setiap anak merindukan masa - masa tersebut. Dan semoga setiap anak dapat merasaka