Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan. Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja, DIA Maha pembolak balik hati manusia. 3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana. Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya. Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas.
Hey Reader, Ehem *benahinkerahbaju* Jadi begini, anyway thank for visited my blog. Saya tahu bahwa visitor di blog ini sebagian ada yang kesasar (nemu secara gak sengaja), ada yang tahu dari beberapa project yang saya ikuti, dan beberapa ada yang dengan diam - diam membaca tanpa pernah memberi tahu saya *tatapanserius*. Iya, kamu. Makasih ya. Do you know? Beberapa postingan di blog ini juga ada yang terinspirasi dari kamu *semogagaksalahnunjuk*. Dan tidak hanya satu *inhale-exhale*. Awalnya yang membuat saya terinspirasi buat blog adalah karena saya yang notabene punya hobby nulis. Dan ceritanya pengen jadi penulis juga *cumaceritanyaajakok*. Setelah berlanjut nulis, ada seseorang yang lagi - lagi namanya beberapa kali sering saya sebut di blog yaitu Alexander Thian. Jadi dia nulis begini di bio twitternya: "I have a lot of stories to tell. That's why I write. That's how I become immortal". *tauartinyalahya*. Nah setelah itu saya pun membaca sambil mengangguk setu