Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2016

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Hey, Reader. Jeongmal Kamsahamnida

Hey Reader, Ehem *benahinkerahbaju* Jadi begini, anyway thank for visited my blog. Saya tahu bahwa visitor di blog ini sebagian ada yang kesasar (nemu secara gak sengaja), ada yang tahu dari beberapa project yang saya ikuti, dan beberapa ada yang dengan diam - diam membaca tanpa pernah memberi tahu saya *tatapanserius*. Iya, kamu. Makasih ya. Do you know? Beberapa postingan di blog ini juga ada yang terinspirasi dari kamu *semogagaksalahnunjuk*. Dan tidak hanya satu *inhale-exhale*. Awalnya yang membuat saya terinspirasi buat blog adalah karena saya yang notabene punya hobby nulis. Dan ceritanya pengen jadi penulis juga *cumaceritanyaajakok*. Setelah berlanjut nulis, ada seseorang yang lagi - lagi namanya beberapa kali sering saya sebut di blog yaitu Alexander Thian. Jadi dia nulis begini di bio twitternya: "I have a lot of stories to tell. That's why I write. That's how I become immortal".  *tauartinyalahya*. Nah setelah itu saya pun membaca sambil mengangguk setu

At The End

CERMIN (Cerita Mini) FICTION "And we met again" kata pria disamping Belicia yang sudah sejak dua jam lalu masih setia menemani perempuan bermata coklat itu sedang menikmati senja yang sering pula disebut magic hour oleh beberapa orang. Gara pun tak henti menatap lembut ke arah wajah belicia. Senyumnya terurai. Lagi - lagi ada jeda di pertemuan mereka berdua yang mana tak disengaja itu. "Seseorang mengatakan bahwa senja itu menarik. Selalu ditunggu. Ia memiliki panggungnya sendiri. Walaupun tak jarang awan gelap sering merebut panggungnya" kata belicia sambil mengarahkan kepalanya ke sebelah kanan, membalas tatapan Gara. "Tapi tenang bel, panggungmu masih belum terebut. Oleh siapapun" tukas Gara. "Panggungku? Di mana?" Tanya Belicia mengarahkan pandangannya ke segala arah mencoba membalas perkataan Gara yang terdengar tak masuk akal sembari tersenyum. "Panggungmu di sini." Ucap Gara sambil menempelkan telapak tangan kanan di dada s

Pernah Mengalami "Kemaruk Moment"?

Pernah gak sih mengalami yang namanya "Kemaruk Moment"? Yes, I said like that. Moment di mana kita lagi heboh - hebohnya. Contoh, karena baru pertama kali liburan ke destinasi kece yang terkenal seantero bumi pasti tanpa di sadari ada lebih dari 5 photo yang di upload tanpa henti di medsos. Terus gak lupa on "place". Terus karena baru pertama kali menikah, pasti lagi keranjingan banget upload foto berdua dan diselipin caption yang so sweet tapi pas orang lain baca malah terlihat "sok sweet". Kalau menurut saya sih gak masyalaaah. Namanya juga lagi berada di kemaruk moment. Wajar cara kita bangga terlihat berlebihan sih. Dan gak usah munafik, semua dari kita pasti pernah mengalami proses itu dan bakal melewati kemaruk moment tersebut. Umur malah gak menjadi patokan kita bertingkah seperti itu. Gak menjadi patokan di usia yang berapa. Tapi nyantai aja sih. Namanya juga lagi bangga dengan hal baru yang sedang di lakoni. Biarkan saja orang tersebut nyadar se

Menjadi Terbaik Itu Butuh Proses!!

Akhir - akhir ini sering heran dengan orang - orang yang entah kenapa terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain, tanpa permisi. Jadi begini, ketika kita hidup kita tidak bisa menuntut setiap orang untuk menyukai kita. Untuk setuju dengan pendapat kita ataupun mendukung apapun yang sedang kita lakukan. Intinya nikmati saja apa yang sedang terjadi. Jangan terlalu lelah mencampuri kesukaan orang lain. Terlebih kalau kalau orang yang kamu nyinyirin itu malah tidak perduli dengan kamu. Nah itu artinya, kamu butuh liburan. Atau mau saya beri tahu dimana lokasi liburan yang menyenangkan? Sok atuh cek saja blognya koh alex di www.amrazing.com . Disitu beliau selalu memberikan informasi yang layak tentang tempat - tempat liburan karena beliau sendiri juga dikenal sebagai bloger traveler.. *skip* Mungkin pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara meladeni orang yang terlalu sibuk mengurusi hidup kita? Nah, yang pertama adalah berterima kasih. Ternyata di luar sana secara tidak langsung masih ada ma