Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Ketika Kamu Datang

Saat itu ada senyum dalam hati. Ya, kamu. Entah apa istimewanya kamu di mata orang. Untukku, kamu adalah sesederhana dari rindu. Cukup ada dengan rasa keingin tahuanmu yang menjadi ciri khasmu sejak dulu. Kenapa? Kamu ingin tahu siapa lelaki yang aku bilang tampan selain kamu? Atau kamu ingin tahu siapa lelaki yang kusapa dengan ramah? Tenang, cuma kamu yang bisa membuat senyum tak berkesudahan. Kamu, apa kabar? Apa kabar dengan hatimu? Bukankah obat patah hati adalah jatuh cinta kembali? Tapi terserah kamu jika ingin bermain - main dengan pekerjaan barumu terlebih dahulu. Ketika kamu datang, aku cukup senyum dari balik punggungmu. Yah, aku selalu suka dengan punggungmu. Aku suka caramu berbalik arah mengarahkan mata ke arahku dan aku memalingkan tatapanku dari balik punggungmu seketika. Dan kembali melihat punggungmu yang hilang di penghujung jalan. Sampai detik ini masih tak ku tahu. Bius apa yang kau miliki untukku dapat seketika memiliki inspirasi terindah masuk ke dunia tulisan.

Happy Fathers Day ♥Terima Kasih Ayah♥

Katanya Ayah itu cinta pertama anak perempuannya, dan pahlawan pertama anak laki - lakinya. Beliau bukan hanya sosok imam, tapi pelindung. Cemburu? Tanpa kau sadari seorang Ayah di dalam hatinya sering merasa cemburu jika anak perempuannya sedang dekat dengan seorang pria lain. Karena sejak kecil, pria pertama yang kita cintai adalah beliau. Dan beliau selalu takut posisinya akan tergantikan. Ayah, adalah panutan bagi anak - anaknya. Walau mungkin beliau bukan Ayah terhebat. Tapi beliau tetap Ayahmu. Dulu, belasan tahun lalu. Aku ingat ketika bangun tidur, beliau selalu meninggalkan sebungkus roti dengan coklat sebagai isinya tergeletak di sampingku setiap sore. Dulu... saat senja menyapa, dengan ceria beliau mengajak jalan - jalan sore mengitari kota kelahiran hanya untuk sekedar membeli coklat. Dulu ketika SD, sebelum berangkat sekolah... beliau lah yang menguncir rambutku karena ibu sudah duluan pergi mengajar pagi hari. Ya, saat itu aku memiliki jadwal masuk sekolah pukul

4 Tahun. Aku. Batin. Mimpi. Apa Kabar?

2010 ke 2014 itu bukan waktu yang singkat. Banyak sekali cerita yang mampir di kehidupan. Dan selama itu, pernah tahu bahwa ada anak perempuan yang coba bahagia walaupun itu semua palsu? Pernah tahu bahwa ada anak perempuan yang mencoba tersenyum untuk menutupi lukanya? Pernah tahu batinnya meronta ingin 4 tahun segera berakhir? Dia adalah anak perempuan yang sejak saat itu mengikrarkan bahwa tidak akan pernah percaya dengan orang lain begitu saja. Karena sesungguhnya orang lain tersebut bukan kamu yang tahu harus melakukan apa untuk masa depanmu. Mereka hanya asal berbicara hanya ingin mengikat pengikut di belakangnya. 4 tahun anak perempuan itu menjalani kegiatan yang tidak disukainya. 4 tahun dia simpan semua sedihnya sendiri. 4 tahun telinganya harus mendengar nama saudara-saudaranya tersanjung baik oleh orang tuanya. Sedang dia? Dia hanya ingin jangan pernah ada anak lainnya yang mendengar jika para orang tua sedang membanggakan beberapa anaknya di hadap para tamu. Detik itu

Bahagia Itu Sederhana (Aku dan Alam)

Manusia itu unik. Ada yang menghambakan dirinya menjadi seorang pecinta senja (sunset), penikmat sun rise, pecinta laut, penjelajah gunung, hingga mengikrarkan menjadi seorang sahabat dari sebuah danau. Unik dan mempunyai cara tersendiri untuk bahagia mengutas sebuah simpul yang tak akan merugikan banyak orang. Sebuah kebahagiaan paling sederhana yang tak butuh banyak materi menikmatinya. Terkadang menjadi sahabat alam memang mengasyikkan. Mereka tak pernah berdusta. Mereka adalah penghibur terbaik dengan diamnya. Inspirasi memang bisa di dapat dari mana saja. Tapi ada yang lebih indah dari sebuah kota besar yang di sana tak banyak di temukan gedung - gedung pencakar langit, polusi yang tak jarang menggerogoti tenggorokanmu. Ya, kota kecil dengan alamnya yang indah. Ada rasa haru jika menikmati apa yang menjadi kecintaan kita pada alam. Ia bagai sebuah kejutan dengan pertunjukan alamiahnya. Tanpa sentuhan tangan - tangan yang telah terbercak dosa. Bahagia itu sederhana. Ya,