Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2015

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Cukup Untuk dilupakan

Jika malam adalah waktu yang tepat untuk mengingat seseorang, maka mulai sekarang saat malam menghentak jantung agar segera melupakanmu…… maka kubbiarkan pula semerbak harummu tak lagi ingin ku tuju. Kemudian kutapaki malam – malam ke depan tak lagi ada kamu yang harus kubawa – bawa. Sebab aku takut malam kembali menyapa kasar acap kali ada sepintas wajah yang memoriku putar kembali. KAMU. Lalu kubiarkan jiwa menyanyi riang bersama pagi serta kicauan burung – burung juga deruan angin. Walau begitu sadar jika rasa pertama tak semudah mengarahkan bola mata ke sisi lain. Dalam hidup tak ada yang salah menyukai siapapun asal tetap dalam batas sewajarnya, pun tak ada yang salah ketika melupakan juga tak perlu memminta ijin pada sang empunya tubuh. Bahkan sungguh sangat manusiawi ketika dapat menyukai seseorang pada saat pertama kali bertemu. Namun roda rasa setiap insan pun saling mengejar. Ada yang mencintai tanpa pernah diketahui, lalu kau melebihkan usahamu agar seseorang