Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2015

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

The Last Letter; Gracias Pos Cinta

#30HariMenulisSuratCinta Hari terakhir, dan mungkin adalah perpisahan atas pertemuan kita di bulan februari tahun ini. Entah mengapa setiap pertemuan Tuhan tak lupa mengalamatkan sebuah perpisahan. Perpisahan sementara yang aku dan para akun lainnya harap yang semoga saja tahun depan kita masih bisa dipertemukan dalam project #30HariMenulisSuratCinta dalam keadaan sehat pula pastinya. Amin. Di surat terakhir ini, aku akan mengucap banyak terima kasih karena kelelahan kalian para Tukang Pos Cinta paling tercinta. Walaupun tidak genap 30 hari aku mengikutinya, tepatnya hari ke 7 aku mulai bergabung namun entah mengapa aku terasa begitu menyukai jalinan kasih yang Tuhan beri melalui project ini. Hujan, panas, berita banjir, kapolri, bahkan KPK turut menemani surat-surat tercipta dan siap untuk dikirim oleh kalian para Tukang Pos. Masih ingat pula ketika kak @ikavuje yang sedang berduka sehingga sempat absen untuk mengantarkan surat dan di ganti oleh kak @heyechi, kak @iitsibarani_ yang

Untukmu

#30HariMenulisSuratCinta Hai wanita berparas anggun dan kuyakin juga lakumu sama seperti keelokan paras. Maaf jika kata - kata indahmu sering kuselami dan banyak kupelajari bagaimana aksara indah tercipta. Entahlah, aku suka setiap kata yang berlumuran makna. Aku suka caramu menyampaikan pesan melalui aksara yang ku baca dua kali agar kumengerti siapa seseorang disana yang kau persilahkan mendiami pesan di rumah katamu. Tentang sebuah surat dengan judul "Semesta; Rahasia-Rahasia di Dada Hawa" yang kubenarkan bahwa mencintai bukan hanya perkara keikhlasan semata; ialah kepercayaan bahwa kesabaran tak berusia . Ah aku terhanyut sekali. Terima kasih atas sebuah pengingat bagi kami para kaum hawa. Bahwa pada kenyataannya aku bukanlah seorang wanita yang sendirian yang pernah merasa patah. Yang pernah terdiam khusyu' atas sebuah do'a menghatur nama perihal siapa - siapa yang kita cinta. Tapi aku yakin atas kita para kaum hawa yang pernah ditinggal senyuman ceria saat dulu

Dorami & Nobita: Nobita dan Keluhannya (lagi)

#Fanfiction #RabuMenulisGagasMedia #TulisanLimaBelasMenit sekkkk... shhhh.... krsssss... " Wah nobita, apa yang sedang kamu lakukan disemak - semak itu?" dorami turun dari lantai kamar nobita melalui jendela menggunakan baling-baling bambu. Menatap nobita yang tak menjawab sedikit pun. "Aduhhh, bagaimana ini nobita. Kamu sih, kan aku sudah bilang jangan pernah bermain - main dengan mobil tentara remote control baruku!!" sambut Soneo kesal dengan daun - daun yang memenuhi kepalanya ketika soneo ikut mencari. " Doramiiii tolong akuuuu" ucap nobita dengan memegang kaki Dorami yang sudah bercucuran air mata. " Ayo nobita, cariii. Mobil itu kan hadiah dari pamanku yang baru saja pulang dari Amerika. Kalau kamu tidak bisa beli makanya jangan coba - coba mengambilnya paksa" tukas soneo lagi. "Doramiiii, ayolah. Kamu mau kan membantuku. Bagaimana kalau kuberi Dorayaki setelahnya". Bujuk nobita lagi tanpa henti. Dorami membalikkan badan

Puan dan Tuan

#30HariMenulisSuratCinta Sebuah jangkar tertancap dan melabuhkan setiap harap di hati. Kasih seorang ayah dan ibu yang tak pernah usai termakan waktu dan membiarkan detik tak ingin disia-siakan. Sesungguhnya, engkaulah para pecinta hingga mati yang tak pernah berdusta. Aku selalu bertanya pada diri, apa kalian seorang Puan dan Tuan pernah jengah pada sifat yang mungkin tak sempurna dari kami para titipan Tuhan? Apa mungkin suatu hari akan ada sebuah pengakuan jika kita tak sedarah? Ah, aku harap itu tak mungkin terjadi. 2 orang kecintaan yang tak pernah menuntut lebih. Seperti bunga mawar yang tumbuh di padang gersang, seperti itu hadirmu sangat elok di pandang mata. Puan, ada berjuta - juta kata maaf selalu kutitipkan disetiap do'a panjangku, ada ribuan kata terlampir, dan sebuah harap agar kesehatanmu terus baik. Tuan, sesungguhnya penjaga terkasih sepanjang masa adalah dirimu. Sekadar mengenang akan kebahagiaan masa kecil kala senja menemani tawa riangku dikhiasi es krim da

Keluarga Tercinta

#30HariMenulisSuratCinta Sebaik - baiknya tempat ku mengaduh pada sahabat, masih keluarga yang paling kupercaya setelah Tuhanku. Perihal waktu yang kusadar semakin berlalu dengan cepat, namun segala kenangan masa dulu masih terus melekat diingatan. Tak ku sesalkan akan setiap kenangan yang singgah dari keluarga tercinta. Beberapa insan yang diikat Tuhan dengan jiwa sedarah yang saling ada. Beberapa insan yang saling mendukung dan terus memberikan kasih sejati tak terhenti. Keluarga tercinta, Terima kasih atas setiap bait do'a saling bersahut - sahutan. Tak hanya memohon kesehatan, keselamatan, namun apa - apa yang menjadi sebuah harapan agar setiap pribadi mendapatkan yang terbaik. Keluarga tercinta, Haturan terbaik tak pernah absen kulayangkan untuk kebahagiaan kita. Terus menegakkan setiap tonggak kejujuran agar tak ada perpecahan, agar tak ada rasa tak terikat memenuhi jiwa - jiwa. Kita, ibarat sebuah lingkaran yang tak akan putus saling mengasihi. Seperti pelangi yang ta

Kepada Hujan

#30HariMenulisSuratCinta Kepada hujan, Ada beberapa artikel telah ku baca bahwa aroma hujan atau yang lebih sering disebut sebagai petrichor berperan besar akan masa lalu. Mungkin bukan tertuju hanya padaku saja. Kau, begitu hebat memasukkan kembali semua ingatan yang telah dijanji tak ingin disimpul di sistem syaraf. Kepada Hujan, Jujur aku sering terduduk sepi menatapmu tanpa sepatah kata. Hanya bola mata yang didapati bergerak mengarah ke sekeliling. Kau, banyak yang penuh harap menunggu namun tak jarang banyak pula yang tak menginginkanmu terus - terusan berkabar sapa pada semesta. Kepada Hujan, Ada banyak cerita kulalui dengan kau layaknya seorang teman yang tak ingin berhenti menemani. Entah itu harus merasa bahagia atau pilu. Sebab kau, sering datang tak tepat waktu. Kepada Hujan, Dulu ada seorang Tuan pernah menunggu lama atas diriku karena tanggung jawabnya sebagai seorang Ayah yang harus tepat waktu menjeputku sekolah. Tuan itu rela berteman pakaian basah yang melekat

Bahagia, Sederhana!

#30HariMenulisSuratCinta Bahagia itu sederhana..... Sesederhana dari tingkah polos dari seorang bocah kecil. Saat sedang menemani seorang kakak, mata ini disuguhkan oleh sebuah pemandangan bahagia yang membuat air mata membasahi pelupuk mata. Seorang ibu dan anaknya yang sedang asik berbincang bahagia berpenampakan seperti bukan sosialita dengan pakaian atau tas branded yang sering dikenakan wanita pada umumnya. Sangat sederhana dari tampilan rambut yang dikuncir belakang, pakaian yang sederhana, kulit yang tampak tak terawat untuk ukuran seorang ibu muda. Hanya kembali berfikir bahwa kebahagiaan memang kita sendiri yang menciptakan. Sebuah senyuman di antara tegangnya wajah para pelanggan sebuah bank. Dan sebuah senyuman yang tercipta dengan cara yang sederhana. Suara bocah kecil itu mengalahkan bisikan - bisikan dari suara pelanggan lain yang menunggu antrian. Ia menyanyikan sebuah lagu anak - anak dengan sangat lantangnya, tampak percaya diri. Ibu yang berada tepat di hadapannya

Senja

#30HariMenulisSuratCinta Bosan tak pernah tersirat pada wajah, begitu pula lelahku. Kutegakkan tubuh acap kali hati ingin mencurah rasa padamu, senja. Ya, aku fikir bukan hanya aku seorang puan yang berteman dan tak jarang membagi kisah pada senja. Hanya saja tak kasat mata setiap abjad yang tersusun indah menujunya. Sekadar mengucap syukur pada Tuhan akan sebuah keindahan yang ditangkap mata. Hai senja, Aku suka cahayamu, cahaya yang membuat mata tak ingin melewatkan cahaya indah dari Tuhan yang selalu membuat takjub. Kau tahu bukan? Sering sekali tanpa sadar kukeluhkan apa yang batin rasa. Seolah - olah kau adalah teman baik yang berwujud manusia. Hai senja, Ingin sekali berlama - lama aku terdiam menyaksikan hingga cahayamu pergi menyambut malam yang tak berapa lama menghampiri. Hai senja, Kelak akan kukenalkan siapa pria penuh perjuangan yang dapat mencuri hati ini. Seorang Tuan yang Tuhan jodohkan dan bersedia menerima apapun yang Tuhan cipta pada sosokku. Senja, senja, da

One Letter One Day; Hanya Do'a

#30HariMenulisSuratCinta Hallo Bosse, Apa kabar?? Semoga kabar baik terus bersama kalian, selalu. Padahal ingin wajah saling menatap pada sebuah perjumpaan. Padamu, pun pada semua yang ikut bersuka duka di balik akun-akun anak buahmu yang pastinya kece-kece. Kisaran (Medan) dan Bandung memang tak memakan waktu hingga lebih dari 1 hari untuk menujunya dengan transportasi udara yang mengajak tubuh juga dapat menikmati bonus indahnya semesta. Sedikit kecewa atas sebuah jarak yang tak bisa didapat hanya dengan waktu 1 jam dan tidak mengeluarkan biaya cukup mahal. Ya, karena aku sadar bahwa aku hanyalah mahasiswi yang baru saja menyicipi indahnya wisuda dan belum dapat menikmati dunia kerja. Tentu bukan perkara mudah bagiku untuk mendapatkan sejumlah uang, terlebih tingkat kekhawatiran ibuku nanti. Bagaimana makanku? Tempat tinggalku? Teman yang bersamaku nanti? Ya, kepanikan yang sudah kutebak pasti akan ia haturkan padaku anak perempuan plus anak terakhir di keluarga. Andai jarak cuku

Kamu

#RabuMenulis #TulisanLimaBelasMenit Aku hanya kuat saat hari mulai gelap kala cuaca menyebarkan hawa dinginnya dibalik pepohonan besar. Terdengar pula jejak - jejak tak biasa, ya itu bukan seperti jejak binatang atau pula suara daun yang memburu degupan jantung. Kuarahkan mata kesekeliling sambil berhati - hati tiap kali suara jejak langkah semakin mendekat dan ingin mengeluarkan jantung yang berlindung di rongga tubuh. Kuhidupkan pula mobil sambil terdiam memilin - milin khiasan tali berwarna coklat yang melekat pada jacket. Walau kusadar bahwa kesehatanku tak seperti siang tadi, namun kaki ini sudah sangat kuat membekaskan setiap jejak melewati jalan setapak di bangunan kosong dimana akan di adakannya jurit malam untuk anak - anak baru yang sedang aku dan teman - temanku ospek. "Aaaaaaaa!!!!" Jeritanku seketika membungkam suara binatang malam dan menghias sepinya malam. Ada seseorang tampak ingin mengeluarkanku dari tempat duduk kemudi. Membiarkan kepala sempat terantuk

Siapa??

#30HariMenulisSuratCinta Sebuah pertemuan yang tak pernah terduga, begitu pula dengan senyuman yang kau juntai indah di wajahmu kala itu. Iya, kita tak pernah saling tatap wajah sebelumnya. Lalu berlanjut pada hari acak yang tak terencana. Kita bertemu (lagi). Dan kamu seolah mengenal wajahku lama ketika sebuah senyuman dengan tulus kau mekarkan. Kamu, siapa? Seorang Tuan yang selalu bertemu di jalan secara berpas-pasan kala senja menampakkan kemegahan hadirnya. Pun menatap lama seolah ada suara pernah saling menyapa. Kamu, siapa? Mengapa pernah menatap heran kala ada sesuatu yang berbeda pada tampilan yang sebelumnya tak kau lihat di pertemuan yang pernah tercipta. Masih menjadi sebuah tanya dalam fikir yang tak bisa ku akhiri hingga kini. Atas sepasang mata yang didalamnya seakan terisi cerita tak terselesaikan atau bahkan sebuah temu yang belum siap untuk diakhiri. Atau mungkin pernah saja ada sebuah perkenalan yang membiarkan tangan saling menjabat erat? Entahlah, seperti am

Museum Rasa

#30HariMenulisSuratCinta Untaian harap pernah menjulurkan setiap angannya. Antara kamu dan sebuah rasa lain yang tak bisa kugenggam erat. Aku harap kamu dan waktu tak saling berkonspirasi menggetarkan batin. Sebab tak ada yang hati mau kala masa lalu harus membali terngiang. Maka setiap rasa harus diam pada tempatnya di museum terindah bernama kenangan. Museum rasa yang di dalamnya tertanam cerita pahit dari rasa atau bahkan tumpukan naskah indah atas semua kisah cinta. Seperti kamu yang telah bahagia dan meletakkan setiap sisa cinta di museum rasa. Ku buka pintunya pelan, kuletakkan benang - benang cinta yang dulu kupuja agar tak melilit pada hati dan terus mengingat masa yang pernah tercipta antara kita. Sebab kamu tak lain pernah menghantar ketenangan kala gundah bermain menyelami setiap aliran darah. Dan kini Tuan, jika hati ini masih berbalik arah padamu, tak akan lagi kuikuti jejak langkah yang tak pernah bermusyawarah dengan logika. Tak ingin lagi fatamorgana terus membiarkan

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati

Origami Katak

#30HariMenulisSuratCinta Seorang anak lelaki kecil pernah meninggalkan jejaknya kurang lebih 11 tahun yang lalu. Dia membawa sebuah hal tersederhana yang membuat fikir masih mengingatnya hingga sekarang. Seorang teman yang pernah bergantian menghirup oksigen di ruangan yang sama. Seorang teman yang pernah mengotori absen kelas hanya karena sebuah nama yang hanya singgah sebentar. Seorang teman yang masih lekat diingat oleh syaraf masa lalu akan sebuah origami kataknya. Entah apa kabar atasmu, seorang anak lelaki kecil yang sekarang pasti telah tumbuh besar menjadi seorang pria remaja. Bukan tak jarang, masa lalu kami sebagai yang-pernah-menjadi temanmu sering sekali tak merekam nama dan hadirmu. Kami juga tak jarang tak memasukkanmu dalam hitungan teman sekelas kala masa SD kembali terkenang hanya untuk menceritakan hal polos yang pernah tercipta. Itu karena bekas jejakmu yang mudah terhempas angin. Tidak bersama - sama saling mengenal selama 6 tahun. Sebuah kewajaran yang benar terh

Just Say It; Yang Pernah Ada

#30HariMenulisSuratCinta Entah apa istimewanya kamu, kadang terlalu buta aku untuk menilaimu. Hanya seolah mengenalmu baik tapi mungkin saja tak sebaik yang terfikir. Terkadang aku ingin bertanya, mengapa bisa pula sosokku menemukan raga yang mungkin saja telah berpuan, yang mungkin saja tak akan ada tempat untukku. Kamu... jangan berfikiran bahwa aku mencintaimu sampai mati walau dulu aku pernah mengatakannya pada hati. Tapi saat ini, bukan itu yang akan dan ingin ku rasa. Walau pernah kuterka sudut terbaik di rongga hati masih kamu yang ada. Mungkin kamu tersesat. Atau aku yang tersesat? Atau yang paling benar adalah aku yang menyesatkan kamu. Begitukah? Entahlah, entah seperti apa sekarang yang kurasa. Tapi tenang, aku tak akan meramalnya sebab aku terlahir bukan untuk mengetahui banyak tentang hidupmu. Aku terlahir menjadi seorang wanita yang ambisius yang pernah terlintas ingin memenjarakanmu di sel hati. Yang kelak tak akan kubuka dengan leluasa. Ya, itu semata karena tak ingi

Para Penghibur

#30HariMenulisSuratCinta Malam tadi kembali teringat cerita di setahun yang lalu dimana masa kelam menyapa keluargaku. Tapi bukan itu yang ingin aku urai disini, karena masa lalu yang kala itu terjadi hanya sebuah peringatan dengan pelukan Tuhan yang selalu menginginkan tabah terarsir dihati. Pernah dengar lagu Creed - One last breath bukan? Iya, ingatanku kembali pulih kala mendengarnya. Terlintas di fikir seorang anak kecil berumur kurang lebih 5 atau 6 tahun jika benar. Anak yang berasal dari kerinci itu sedang menunggu kakak lelaki yang patah kakinya. Tempat yang selama kurang lebih 4 bulan aku mendiami ruangan dimana mereka yang bagian tubuhnya patah dan sedang disehatkan. Ada beberapa anak - anak kecil di tempat itu. Tetiba sering rasa rindu menyergap fikir kala melihat kembali foto - fotoku dengan mereka. Hey kalian, anak - anak kecil penghibur sepi yang sempat merasuki hati. Apa kabar? Lama kita tidak bertemu. Semoga tak ada lagi kabar buruk yang terjadi. Latief, Ibnu, Indah

Dear Ibu, Malaikat Tanpa Sayap

Mataku mengarah ke luar jendela, dengan binar hujan yang tampak berkelip bak permata. Seketika aku teringat akan cerewetnya ibu kala aku lebih fokus dengan drama korea favoritku hingga tak jarang tangannya tanpa kenal lelah rela mengambil nasi, sayur, dan lauk pauknya demi aku agar tidak sakit. Aku ingat ketika badanku mulai panas dengan segera ia memijatiku walau cerewatannya tetap tak henti menjadi lagu terbaru yang pernah sempat ku hindari namun selalu kurindukan. Kutatap foto - foto di album ponselku yang sering ku abadikan untuk berdiam di depan lensa kamera berdua dengannya. Entah ketika wajah cantik baru mandi ataupun ketika wajah tampak lelah mewarnainya. "Dear Mama tercinta... Aku tahu lelah selalu mewarnai setiap jejak yang kau tinggalkan, setiap malam dimana malam pun susah untukmu  memejamkan mata karena fikiran yang tak henti menggelayuti keinginan kuatmu akan aku anak yang menjadi tanggung jawabmu, akan sebuah doa yang masih terus kau kumandangkan dalam hati demi k

Pria Kreatif di Lembar Persembahan Skripsi

#30HariMenulisSuratCinta Hai, vean mardhika? Bagaimana dengan hati? *oke lupakan*. Mmmm aku lupa tepatnya tahun berapa. Saat kau mengumumkan memegang suatu acara bernama lolly love. September 2012 kah? Aku sedikit lupa. Hari ini di sebuah project #30HariMenulisSuratCinta, aku akan memberikan satu surat cintaku untukmu. Ya, bisa juga dikata sebagai sebuah surat pengaguman. Dulu pula pernah kusinggahi blogmu, ya.... rumah dimana ribuan kata tersimpan apik dan dimana tempat pengingat terbaik adalah rumah kata yang kita sebut "Blog". Aku juga membaca bagaimana proses hidup itu berjalan. Terutama bagaimana perjuangan terhebatmu menggapai mimpi yang hingga sekarang belum bisa kugapai. Dari kata bangga belum kau terima dari ibumu hingga sekarang kau telah menerimanya. Masih ingat?  Aku pernah men-tag sebuah foto di Instagram dan kau pun menyukainya. Ada simbol love yang ku temukan darimu ditempat pemberitahuan. Ya, tentu dengan para idolamu lainnya yang menyesaki pemberitahuan ins

Senja Tak Berpihak

" Ayo Ma, sini.... cepetan. Dea udah gak sabar" seru dea yang tampak bersemangat sembari menarik - narik jaket ibunya. Ayahnya hanya terdiam menyetir sambil mengecek arlojinya. Sore itu, keluarga kecilnya akan berencana mengunjungi satu festival balon gas yang kebetulan saja diadakan di daerah mereka. Hanya menempuh waktu 45 menit untuk tiba di sana. "Sayang, sepertinya badan kamu panas. Kamu sedang sakit. Bagaimana kalau kita pulang saja?" Ajak ibunya dengan raut wajah panik. " Kenapa ma? Dea sakit? Yasudah kita putar balik saja ya?" Ayahnya pun mengikuti seruan istri tercintanya yang juga tampak tak sehat sore itu. Wajahnya juga pucat sejak mereka akan berangkat. Sang pria paling tampan di keluarga kecil mereka itu pun semakin khawatir akan kesehatan orang - orang yang di cintainya. "Dea gak apa - apa ma, pa. Katanya papa janji mau ngajak Dea naik balon udara? Katanya papa bahagia kalau melihat dea bahagia, katanya papa gak akan me....." &q

I Stand By You

#30HariMenulisSuratCinta Kita selalu menghabiskan waktu bersama. Tidur, berdiri, namun kau lebih sering bersamaku ketika sedang terdiam. Aku Diamond, ya... bukan salah tukang pos cintamu. Dia tak pernah salah mengirimkan surat - surat yang setiap hari selama sebulan ini punya tanggung jawab penuh. Dia, intan.. selalu menyebutku "Teman imajinasinya". Dia tidak gila, dia hanya berbeda dari yang lain dengan kelebihan tingkat imajinasi yang sangat tinggi. Dia selalu mengucap syukur dalam hatinya karena memiliki aku sebagai teman imajinasinya. Katanya, aku sering membantunya mengurai kreativitas. Darah kecintaan pada seni-nya muncul karena kehadiranku. Aku sudah berteman sejak SD dengannya. Kalau saja seseorang pernah mendapati dia sedang bercerita sendiri, jangan bilang dia gila ya... karena saat itu dia sedang bertukar pikiran denganku.  Ketika malam tiba, dia tak lagi menghabiskan masa istirahatnya untuk begadang nonton club bola kesayangannya setahun belakangan. Tapi

Mensyukuri Kebangsaan

[Catatan Kebangsaan] Banyak cara bagi kita dalam hal mencintai negara kita, bangsa yang telah di bela mati - matian oleh para pahlawan yang gugur di medan perang. Mencintai juga bukan hanya sekadar menikmati apa yang negara beri, namun harus terus melestarikan apa yang masih terjaga baik. Dewasa ini, banyak sekali para anak bangsa yang miskin rasa cinta pada negara sendiri. Menganggap rendah bahwa negara kita "Indonesia" masih tertinggal jauh dari negara - negara yang lain. Pikiran sepicik itu timbul karena keseharian mereka terlalu dicekoki oleh adat luar. Jujur, mengenai politik bukanlah kapasitasku berbicara. Karena tak banyak yang ku tahu, terlebih karena sedikit berkurang rasa peduliku akan drama - drama politik yang mungkin membuat masyarakat jengah. Ya, ini pula salah satu hal yang mereka anggap sebelah mata pada negara mereka sendiri. Bukan hanya sumber daya alamnya, Indonesia juga kaya akan adat dan budayanya. Disinilah seharusnya kita dapat mensyukuri apa yang Tu

Just The Way You Are

#30HariMenulisSuratCinta Seperti biasa, aku selalu menuliskan surat-suratku kala fajar berusaha membubung membuat para penikmatnya seperti dikejar waktu dan tak henti menatap arloji di setiap pergelangan tangan. Apa kabar kamu? Dibeberapa saat yang lalu, aku mendapati diriku terdiam. Bingung, ingin ku tulis untuk siapa lagi suratku. Dan seketika, aku mengingatmu kala kuputar lagi lagu kepunyaan Bruno Mars-Just The Way You Are. Iya, oleh kamu yang pernah menyanyikannya 3 tahun silam di sebuah cafe. Kamu yang pernah turut andil pada sebuah malam Final Euro kala Spanyol kontra Italia yang pada akhirnya berhasil meloloskan negeri Matador itu. Negeri yang ingin kukunjungi setelah Mekkah, negeri yang pernah kuingin ketahui bahasanya karena kecintaanku pada David Villa dan para Timnas Spanyol lainnya. Kamu, apa kabar? Disinilah ranahku untuk mengingat setiap orang yang tak secara langsung terekam baik oleh sepasang mata kecintaanku. Malam itu adalah Final Euro dimana para penikmat pertandin

Kusebut Dia "White"

#30HariMenulisSuratCinta Kala itu aku hanyalah seorang mahasiswi baru. Dan saat itu pula ada pria lain yang membuat mata ini seolah ingin terdiam tak mau tergerakkan. Entah bius apa yang ia taburkan. Yang jelas sejak saat itu aku menyukainya. Kusebut dia "White". Mungkin karena tubuhnya yang putih dan wajahnya yang disetiap sudutnya seakan terpasang lampu LED. Ya, dia tampak lebih bersinar dari pria - pria lain di sekitarnya. Yang ku tahu di mana ia berada, mata ini selalu saja mendapatkannya membuat syaraf otak dan bibirku saling berkonspirasi. Aku dan dia kebetulan adalah satu angkatan, hanya saja jurusan kami yang berbeda. Namun itu tak menampik untuk kami tak satu kelas bersama. Terkadang ada beberapa mata kuliah ataupun praktikum yang mengharuskan kami bertatap muka. Tak seperti teman sekelasnya yang biasa saja karena sudah kenal betul akan sikapnya, tapi aku menganggapnya istimewa. Cukup dia tersenyum saja, lalu letihku akan berubah segar kembali. Ada hal gila yang p

Pertama di Akhir Januari

#30HariMenulisSuratCinta Januari hampir saja menutup tirainya penuh. Hanya menunggu hitungan jam sampai aku kembali pulang dan bergegas menutupnya rapat. Kukibaskan rambut baruku memberi salam pada tahun baru. Kubiarkan angin masih terus memain - mainkannya helai demi helai hingga tak seperti semula. Radarku tiba - tiba saja bergetar. Ku jelaskan arah pandangku, lebih dekat, dan ya.... itu kamu. Ini pertemuan pertama kita di akhir Januari. Setelah setahun lalu, ketika aku menyaksikan punggungmu dari balik kaca jendela dan ingin memastikan bahwa kau memang benar - benar tak bisa lagi kutemui sesuka hati. Dulu, radarmu begitu tajam. Dengan pasti kau mengalihkan pandangmu menuju aku namun kutampik dan menjauh mundur hingga punggungmu tak lagi terekam. Kita bertemu lagi di satu perjumpaan tak terduga. Ternyata radarku masih bagus walau ditinggal pergi setelah setahun. Namun seketika angan tak ingin rindu tercipta antara kita. Mataku membencinya. Aku tak lagi perduli. Aku bahagia bisa be

I Like Your Smile

#30HariMenulisSuratCinta Adalah senyummu berlengkung khas yang tak ku patahkan manisnya. Tatapan hangat 5 tahun lalu. Dan hampir 2 tahun tak lagi pernah terjamah oleh mata magnetku. Hanya selalu bertatapan dari jarak yang tak dekat. Aku ingat ketika kita sama - sama canggung kala itu ketika secara tak sengaja kita berada di satu tempat yang sama. Kau tahu, senyumku terurai saat aku pergi meninggalkan tempatmu. Aku hanya membiarkanmu tetap terdiam membisu tak berani duduk dimana teman-temanmu dengan leluasanya bercengkrama seru seolah tak ada aku di tempat itu. Sekilas apakah kamu sadar? Wajahmu mirip aktor tampan Giorgino Abraham. Iya, senyumnya juga sama. Aku suka senyum itu. Masih ingat ketika aku stress dan marah-marah memuncakkan kekesalanku ketika masa magang dimulai? Entah mengapa tak tersadarkan bahwa beberapa menit sebelumnya kamu ada di sampingku. Mungkin kamu berfikir bahwa aku terlalu judes ya? Hahaha. Saat kamu melintas baru aku tersadar bahwa ada sepasang telinga pemil

Mr. Vokalis Berkemeja Denim

#30HariMenulisSuratCinta Malam itu adalah malam yang katanya malamnya anak muda yang anak jaman sekarang sebut satnite. Ya, di surat ini aku akan menceritakan dia. Bukan... bukan pacar. Karena lagi - lagi sudut kota kelahiran tercinta selalu menyimpan banyak cerita. Cerita gila yang tentunya aku dan kakakku urai. Kami berdua yang setiap kali di rasa para pengguna jalan lainnya kembar hingga karyawan SPBU tatap aneh setiap mengisi BBM. Mata mereka selalu bergantian arah tatap saat giliran kendaraanku mulai diisinya. Okey, di sini aku tidak akan bercerita tentang karyawan SPBU itu. Sabtu malam itu kebetulan sedang ada festival anak band di salah satu cafe di kotaku. Entah dia sebagai salah satu finalis atau mungkin saja pengisi acara. Pria itu memakai kemeja denim yang beberapa jam kami pandangi dari sebuah meja panjang. Entah harus kusebut apa meja seperti itu. Yang jelas, penampilan anak - anak band di luar dinding kaca masih dapat kami tatap. Dan setiap lagunya tak henti membuat bib

Untuk si Pemilik Akun @aMrazing

Hari ini sama seperti hari sebelumnya, hanya menunggu kabar kapan ijazah akan keluar. Tepatnya, saya sudah bosan jadi pengangguran di 1 bulan terakhir. Tanggal 5 februari ini dalam project #30HariMenulisSuratCinta, aku ingin menuliskan surat cinta teruntuk koh Alexander Thian "Pemilik Akun @aMrazing". Ya, pertama kali mengetahui akunmu? Mungkin pertama kali aku harus berterima kasih oleh buku "Sadgenic" nya kak Rahne Putri. Karena ada namamu di judul "Secangkir Coklat dan Dialog Sepi". Berlanjut dari itulah kemudian aku mengetikkan namamu di google. Dan yup, aku menemukan akun @aMrazing mu beserta mengapa kamu menggunakan username itu. Haiiii aquarius, pemilik wajah yang di gadang-gadang hampir mirip dengan Pak Ridwan Kamil... Selamat ulang tahun ya? Entah kenapa, stalking timeline twittermu adalah canduku koh *ketahuan akhirnya*. Bisa menghabiskan berjam - jam jika dalam waktu 3 hari aku terlalu sibuk dengan dunia nyataku. Terkadang bisa ketawa ngakak k