Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2018

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Biarkan Hati Menyembuhkan Dirinya Sendiri

Sejak tahu rasanya perpisahan itu menyedihkan, sekarang di tiap pertemuan dengan orang - orang baru aku tak lagi tampak bahagia. Sebab aku harus mulai menyadarkan diri bahwa sebenarnya yang harus di sedihkan adalah pertemuan. Satu temu akan mengurai banyak cerita. Lalu perlahan - lahan ada rasa nyaman yang tak ingin pisah. Padahal kalau diingat - ingat sebelum bertemu dengan mereka para orang - orang baru, hidup kita adalah baik - baik saja.

Pesan yang Tak Pernah Sampai

 #ShortStory Katanya hanya dengan mengikhlaskan, maka segalanya akan menjadi lebih indah. Begitu pun pada pria yang saat ini tengah di rundung pilu. Pria bertopi army dengan langkah tegap didukung dengan sepatu bootnya menyeka beberapa bulir keringatnya yang tumpah. Langkahnya tiba - tiba saja terhenti, badannya tak lagi terlihat sekuat 3 jam sebelumnya. Ia pun mendaratkan tubuhnya pada rerumputan luas yang semakin menghijau. Matanya menatap langit sesaat lalu memejam lama. Kini tak lagi buliran keringat, melainkan air mata. Bahkan lelaki yang katanya makhluk paling tegar pun mampu rapuh. Bahkan latihan fisik yang tak pala hebatnya menjadi seorang tentara itu pun tak berpengaruh dari pada hati yang saat ini menjadi lemah. Ada ingatan yang tiba - tiba melemahkan semangatnya. Diatur nafasnya yang terputus putus dengan mulut setengah terbuka. Di rogohnya saku kanan mengambil ponsel bertuliskan "Reksa" di belakang pelindung ponsel. Tanda ceklish 1 masih menguasai isi seb