Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2020

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Mei yang Penuh Warna

Ketika Tuhan mengambil satu kebahagiaan, percaya saja bahwa ada kebahagiaan lain yang akan didatangkan jauh diluar ekspektasi kita. Mei tahun ini banyak sekali hal baik yang Tuhan beri walau ada satu kebahagiaan  yg DIA ambil. Beberapa mimpi serta kondisi keuangan turut mengaminkan mimpi-mimpi itu untuk terwujud.  Seorang teman pernah berkata, bahwa kita tak akan mungkin bisa lupa pada masa lalu jika masih berteman baik di media sosial. Ia menyarankan untuk menghapus semua yang bernama kamu. Namun dalihku, aku tetap tidak menyetujuinya hanya dikarenakan tidak ingin melabeli diri dengan sebutan "bocah".  Menurutku ada beberapa masalah yang harus diterima. Walau pada akhirnya akan tahu bahwa melihat orang yang kita suka mengisi layar media sosial bersama kecintaannya akan tidak baik-baik saja. Bukankah ketika dewasa kita tidak boleh lari dari masalah?  Aku tahu betul bahwa setiap orang punya cara masing-masing untuk bangkit. Dan caraku pun berbeda dengan beberapa o

06 Mei 2020

Pandemi covid19 masih berlangsung Bersyukurnya semesta masih memberi waktu untuk menambah usia Walau sadar bahwa jatah hidup akan kembali berkurang Suara tetesan air yang singgah di atap rumah kian menyadarkan hati Kupejam mata rapat-rapat.  Entahlah, Aku percaya rasa syukur ketika hujan akan membawa doaku melambung tinggi Ya, Masih tetap kamu yang ada di dalamnya Walau kini dirimu entah kemana melangkah Walau hatimu entah kemana memilih Rabu itu aku tak tahu harus seperti apa, Ternyata Tuhan memilih waktu yang tak mungkin bisa kubenci Yang tak mungkin juga akan terlupa Karena momentumnya, Karena rasa sedihnya, Karena ada "siapa" dibaliknya yang amat kucinta.  Aku sayang kamu, bisikku. Kuharap semesta masih satu hati padaku Agar sesak ini tak semakin melanglang buana Agar kamu dan aku masih bisa disatukan pada sebuah rasa yang sama. Dan maaf karena masih menyelipkan namamu di sepertiga malamku.