Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Graduation

Yipiiieee, finally loh ya after a long long journey ツ. Iya, graduation. First time yang entah sekaligus last time atau jalan menuju second time graduation. Dulu hanya ngebayang kalau one day bisa pakai toga dan kebaya. Coz, dandan full dengan padanan kebaya adalah pengalaman pertama. Sedih?? Nggak dong ya. Terharu??? Iya, pasti. Rasanya pengen bilang, makkk anakmu nggak jadi mahasisa makkk. Iya, mahasisa. Nggak typo kok. Katanya, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Di balik tawa pasti ada sedih. Manusiawi. Di mana tempatnya, apa profesinya, kita pasti bakal menemukan hal seperti itu. Yang terpenting adalah, menikmati setiap prosesnya. Semuanya adalah pembelajaran hidup terbaik. Karena setiap orang bilang bahwa "Guru terbaik adalah Pengalaman". Jujur, untukku  Graduation adalah jalan menuju hidup yang sebenarnya. Hidup yang katanya pahit itu baru akan di mulai. Pernah dengar lagu kepunyaan Vitamin C - Graduation song? Iya, liriknya nyesss parah. Tentang perpisahan kita de

Selamat Hari Ibu, PS: I Love You ツ

22 Desember, hampir seluruh masyarakat Indonesia tak ada yang absen untuk ikut andil pada tanggal itu. Kenapa? Ya, Hari Ibu. Sejak tahun 1928 silam, masyarakat Indonesia mulai memperingatinya. 22 Desember, hari yang setiap anak Indonesia tak pernah melewatkan moment untuk sekadar mengatakan "Selamat Hari Ibu" dengan backsound lagu Bunda kepunyaan Melly Goeslaw dan lagu lain yang bertemakan sama atau bahkan memberi kejutan yang tak jarang membuat setiap Ibu menangis haru. Ibu, Beliau bagai sosok super hero bagi setiap anak. Walaupun sosoknya adalah wanita, namun setiap Ibu memiliki semangat tinggi lebih dari seorang Ayah. Ibu dapat membuat anaknya menjadi seorang yang sukses walaupun hanya ia sendiri yang berjuang. Pahlawan terhebat bagiku dan mungkin sama dengan setiap anak di Dunia adalah Ibu. Bukan hanya dari dalam kandungan kita merasakan betapa kuatnya beliau. Tetapi tak jarang ketika tumbuh dewasa, ia masih terus menjadi wanita terhebat karena kerja keras dan perjuanga

Adios Skripsi ^^

Well, finally. Usai sudah menjadi seorang mahasiswa. Dulu, 4 tahun lalu... punya cita - cita pengen tamat tahun 2014. Harus. Bukan, bukan semata karena ingin mendapatkan gelar ST di belakang nama pada  awalnya. Tapi karena kayaknya hati saya tidak seutuhnya di dunia komputer. Anyway, apapun itu yang awalnya dan mungkin hingga saat ini selalu mengucapakan salah jurusan , bagaimanapun tak akan pernah terlupakan tentang cerita 4 tahun selama ini. Apalagi sahabat. Kita akhirnya bisa tamat sama - sama. Senang? Gak usah di tanya. 20:15 wib di ruangan sidang dengan meja panjangnya, 8 anak sidang, dan juga satu sahabat yang kedapatan sidang besok adalah saksi di setiap detiknya... pada pukul tersebut aku dan 7 orang lainnya telah berhak menyandang gelar ST. Terima kasih pula untuk semua dosen pembimbing, penguji,  ketua jurusan, hingga Tata Usaha. Pokoknya, gak bakal pernah melupakan hari ini. Dengan sandal abg TU untuk ambil air wudhu, dengan ruangan Pembantu Dekan II sekaligus pembimbing say

Ketika Kamu Datang

Saat itu ada senyum dalam hati. Ya, kamu. Entah apa istimewanya kamu di mata orang. Untukku, kamu adalah sesederhana dari rindu. Cukup ada dengan rasa keingin tahuanmu yang menjadi ciri khasmu sejak dulu. Kenapa? Kamu ingin tahu siapa lelaki yang aku bilang tampan selain kamu? Atau kamu ingin tahu siapa lelaki yang kusapa dengan ramah? Tenang, cuma kamu yang bisa membuat senyum tak berkesudahan. Kamu, apa kabar? Apa kabar dengan hatimu? Bukankah obat patah hati adalah jatuh cinta kembali? Tapi terserah kamu jika ingin bermain - main dengan pekerjaan barumu terlebih dahulu. Ketika kamu datang, aku cukup senyum dari balik punggungmu. Yah, aku selalu suka dengan punggungmu. Aku suka caramu berbalik arah mengarahkan mata ke arahku dan aku memalingkan tatapanku dari balik punggungmu seketika. Dan kembali melihat punggungmu yang hilang di penghujung jalan. Sampai detik ini masih tak ku tahu. Bius apa yang kau miliki untukku dapat seketika memiliki inspirasi terindah masuk ke dunia tulisan.

Happy Fathers Day ♥Terima Kasih Ayah♥

Katanya Ayah itu cinta pertama anak perempuannya, dan pahlawan pertama anak laki - lakinya. Beliau bukan hanya sosok imam, tapi pelindung. Cemburu? Tanpa kau sadari seorang Ayah di dalam hatinya sering merasa cemburu jika anak perempuannya sedang dekat dengan seorang pria lain. Karena sejak kecil, pria pertama yang kita cintai adalah beliau. Dan beliau selalu takut posisinya akan tergantikan. Ayah, adalah panutan bagi anak - anaknya. Walau mungkin beliau bukan Ayah terhebat. Tapi beliau tetap Ayahmu. Dulu, belasan tahun lalu. Aku ingat ketika bangun tidur, beliau selalu meninggalkan sebungkus roti dengan coklat sebagai isinya tergeletak di sampingku setiap sore. Dulu... saat senja menyapa, dengan ceria beliau mengajak jalan - jalan sore mengitari kota kelahiran hanya untuk sekedar membeli coklat. Dulu ketika SD, sebelum berangkat sekolah... beliau lah yang menguncir rambutku karena ibu sudah duluan pergi mengajar pagi hari. Ya, saat itu aku memiliki jadwal masuk sekolah pukul

4 Tahun. Aku. Batin. Mimpi. Apa Kabar?

2010 ke 2014 itu bukan waktu yang singkat. Banyak sekali cerita yang mampir di kehidupan. Dan selama itu, pernah tahu bahwa ada anak perempuan yang coba bahagia walaupun itu semua palsu? Pernah tahu bahwa ada anak perempuan yang mencoba tersenyum untuk menutupi lukanya? Pernah tahu batinnya meronta ingin 4 tahun segera berakhir? Dia adalah anak perempuan yang sejak saat itu mengikrarkan bahwa tidak akan pernah percaya dengan orang lain begitu saja. Karena sesungguhnya orang lain tersebut bukan kamu yang tahu harus melakukan apa untuk masa depanmu. Mereka hanya asal berbicara hanya ingin mengikat pengikut di belakangnya. 4 tahun anak perempuan itu menjalani kegiatan yang tidak disukainya. 4 tahun dia simpan semua sedihnya sendiri. 4 tahun telinganya harus mendengar nama saudara-saudaranya tersanjung baik oleh orang tuanya. Sedang dia? Dia hanya ingin jangan pernah ada anak lainnya yang mendengar jika para orang tua sedang membanggakan beberapa anaknya di hadap para tamu. Detik itu

Bahagia Itu Sederhana (Aku dan Alam)

Manusia itu unik. Ada yang menghambakan dirinya menjadi seorang pecinta senja (sunset), penikmat sun rise, pecinta laut, penjelajah gunung, hingga mengikrarkan menjadi seorang sahabat dari sebuah danau. Unik dan mempunyai cara tersendiri untuk bahagia mengutas sebuah simpul yang tak akan merugikan banyak orang. Sebuah kebahagiaan paling sederhana yang tak butuh banyak materi menikmatinya. Terkadang menjadi sahabat alam memang mengasyikkan. Mereka tak pernah berdusta. Mereka adalah penghibur terbaik dengan diamnya. Inspirasi memang bisa di dapat dari mana saja. Tapi ada yang lebih indah dari sebuah kota besar yang di sana tak banyak di temukan gedung - gedung pencakar langit, polusi yang tak jarang menggerogoti tenggorokanmu. Ya, kota kecil dengan alamnya yang indah. Ada rasa haru jika menikmati apa yang menjadi kecintaan kita pada alam. Ia bagai sebuah kejutan dengan pertunjukan alamiahnya. Tanpa sentuhan tangan - tangan yang telah terbercak dosa. Bahagia itu sederhana. Ya,

Ingatan

Lipatan kertas menjadi pemandangan biasa siang itu. Beberapa mahasiswa mulai mengeluarkan kertas, melipatnya lebih tebal dan mulai mengibaskannya. Seakan kibasan mereka dan seorang dosen yang berada di depannya saling bersahutan. Maklum, penyejuk ruangan tak mendukung sistem belajar mengajar di  ruangan sempit itu. Sekitar 40 mahasiswa masih asik dengan cerita mereka yang bermula dari ujung koridor sebelum masuk kelas. Dan untungnya aku duduk di dekat pintu kelas yang semilir anginnya langsung menyapaku. Tampak 5 orang mahasiswa sedang memindah bangku ke depan kelas untuk melaksanakan jadwal presentasenya. Seorang wanita berdiri di hadapku dengan wajah bingung. " Boleh pinjam tempat duduknya?" "Oh, bo..boleh" aku berpindah tempat dari posisi terbaik dan mengarah ke tempat duduk kosong berada di bagian paling belakang. " Hahaha hari ini si Senja  berjiwa besar. Merelakan tempat duduknya untuk orang lain". " Nah, liat kan. Tempat duduk aja harus di

No Mellow!!!

Di coretan kali ini pengen sedikit free. No mellow. Pas nulis ini juga muter music - music cadas. Terkadang hidup memang gitu. Ada saat di mana kita berubah jadi diri kita yang nggak seperti biasanya. Ada saat di mana harus berubah karena bosan sama aktivitas yang begini - begini mulu. Tenang, bukan berubah jadi satria baja hitam atau spiderman kok. Apalagi kalo udah stress rasanya pengen banget pergi ke suatu tempat, menyendiri, no kerjaan, no friends juga. Intinya pengen bersahabat dengan alam dulu. Tapi gak mungkin, sekarang seperti biasanya sih kalo udah di tahap pengen marah mulu karena mood lagi up and down, di tahap ketika omongan orang gak ada yang bener, ketika waktu juga udah menguras semangat, paling pas ya bersahabat dengan kamar, no lamp alias gelap, baru deh hidupin music yang sering di benci nyokap. Kayak lagu simple plan yang me against the world, Crazy, Shut Up, I'd do anything, perfect world, lagunya the red jumpsuit apparatus yang face down, lagunya sum 41-with m

Jangan Mencintaiku

Siang itu seakan matahari tampak malu menampakkan wujudnya. Awan hitam pun tampak menggelayuti langit biru seakan ingin mengucap lelah akan hari sibuk yang penuh aktivitas hidup. Tidak seperti hari-hari biasanya, hari ini adalah hari terfavoritku sejak SMP. Dan hingga saat ini, tak ada alasan burukku membencinya. Banyak yang bercerita bahwa jum'at adalah hari yang agung, suci. Kakiku masih tak lelah akan hari tersibuk ini, langkahku juga masih tegas menapaki bumi beralaskan rumput ataupun ubin - ubin. Menatap orang - orang berlalu tanpa saling menyapa namun seolah setiap mata masing-masing saling mengetahui setiap aktivitas. " Ahhh bosan" pekik seorang pria yang melangkah di depanku sembari mengambil posisi duduk tepat di samping kiriku. " Hahaha kenape bro??" " Mau ngebajak kamu, boleh? Aku lagi suntuk nih" " Ke mana?" " Suatu tempat yang sepi... yang bisa teriak - teriakkk" ucapnya sambil mengarahkan wajahnya sekejap ke layar

Bagian Paling Tersedih

Bagian paling tersedih adalah ketika kau menahan tangismu dalam sebuah tawa. Ketika kau mengharap hujan ikut andil pada tangismu agar wajahmu yang penuh senduh tertutupi oleh air yang menari indah dikolong langit. Ada rasa nyeri seketika pada sebuah kenyataan bahwa rencana tak harus terjadi serapi lukisan Tuhan pada makhluk-Nya.  Berjalan cepat layaknya roller coaster yang hampir menghentikan jantung dan membuat panca indra tak lagi merasa. Bagian paling tersedih adalah ketika Tuhan memberi jarak 1 meter pada seseorang kecintaanmu yang menyadarkan bahwa mencintai tak berarti memiliki. Seakan dunia belum mengizinkan kau bahagia. Dan biarlah dinding menjadi saksi bisu pertemuan terindah yang jarang kau dapati. Bagian paling tersedih adalah ketika hentakan kaki menuruni anak tangga. Seolah langkahnya dan langkahmu berbicara saling bersahutan. Bahwa pernah ada mahakarya terindah dari balik punggungnya yang terus kau tatap tajam dengan langkah masih terus saling bersahutan. Bagian paling

Haters ツ

Terkadang, orang yang sering menceritakanmu di belakang adalah orang yang paling iri terhadapmu. Thanks, Haters. Ya, haters. Para pembenci yang siap siap mengomentarimu dari penjuru mata angin, entah dengan style pakaianmu, cara bicaramu, sikap cuekmu, atau saja prestasi bagusmu. Sesungguhnya mereka sebenarnya adalah orang yang paling perduli terhadapmu. Contohnya seorang ibu, bukankah beliau selalu ingin yang terbaik untuk kita? Beliau juga tak jarang mengomentari kita agar kita tampak lebih baik lagi. Namun sosok ibu bukan berarti haters kita. Beliau adalah supporter terbaik kita. Haters = Supporters. Well, pernah kan liat orang-orang yang selalu komentar atas kita dengan suara sumbangnya yang tak terdengar jelas? Namun sebenarnya ia sedang mencibir atau mungkin mematahkan pendapat kita? Ya, haters tidak mungkin satu langkah di depan kamu. Karena jika ia satu langkah di depan kamu, maka mungkin saja kamu adalah salah satu pengagumnya. Is it right? Bagaimanapun juga, haters itu adalah

Masa Kecil, Kenangan.....

Tumbuh itu masa, kehidupan. Ada saat dimana kita sering terdiam bosan dan merasa muak, dan ada saat dimana masa kecil tampak lebih indah dari saat ini. Dewasa memang pilihan, namun tumbuh, menua itu kepastian. Bukan ketika dewasa saja, masa kecil juga mempunyai cerita indahnya. Saat orang tua berpengaruh seutuhnya atas kita, saat waktu tak harus kita hiraukan hanya untuk sekedar menghitung menit mengarah pada pekerjaan, tugas sekolah atau masalah besar yang harus dipikirkan sendiri dengan tanggung jawab. Dan saat dimana kau diajak oleh ayahmu  berkeliling mengitari kota kecil kelahiranmu saat senja menyapa. Ketika dewasa, lama berlalu pernah ada suara tangisanmu yang tak sungkan untuk didengar mengharap seorang ayah dan ibu akan membujukmu pelan atau bertanya apa yang kau inginkan. Bahkan di masa itu tak pernah ada orang yang menyakiti hatimu. Ini rindu atau kebosanan akan dewasa kah??? Ketika aku tersadar bahwa entah sudah berapa tahun aku meninggalkan masa itu. Dan sekarang, aku lela

Ceritaku bersama Waktu

Hey waktu, harus berapa lama lagi aku meninggalkan penantian dari menunggu?? (Waktu tak pernah menjawabnya, dan tetap membiarkan aku bermain lebih lama dengannya) Waktu, bisakah hidup tak hanya saling sekadar mengenal? Aku lelah berdiam sendiri. (Waktu telah mengenalkanku akan hidup dan membiarkanku menyicip setiap nikmat-Nya) Waktu, aku benci harapan kosong!! (Waktu memang tak diam, namun ia menyadarkan bahwa harapan kosong adalah pembelajaran untuk lebih berhati - hati) Waktu, haruskah kenangan menjadi penghambat masa depanku?? Aku butuh berpindah rasa. (Waktu seakan membiarkan kenangan muncul sebagai cerita klasik bahwa pernah ada aku yang  terjatuh, tersesat, lalu mencoba bangkit) Waktu, terlalu tinggikah mimpiku. Apa harus aku merendahkannya bahkan membiarkannya jatuh berserakan? (Waktu kemudian menunjukkan, bahwa ada saat dimana kesuksesan penuh ujian. Termasuk cibiran pembencimu) Waktu, haruskah doaku berujung piluh?? (Waktu memekikkan batinku, seolah mengatakan "

Hujan, Kode Alam!

Hujan terkadang dapat membuat orang-orang yang tadinya tak saling memperhatikan jadi saling memperhatikan satu sama lain , yang tadinya tak saling perduli jadi perduli. Sore itu, aku dan 3 sahabatku melarikan diri dari kampus karena tidak tahu ingin melakukan apa lagi. Tidak ada jadwal bimbingan, ketua jurusan pun juga sedang tidak berada di kampus.  Akhirnya kita ber-empat memutuskan untuk pergi ke alun-alun, menemani dua sahabat yang berencana untuk lari sore. Cuaca cukup cerah, hingga saat tawa masih belum tersadarkan, dan cerita-cerita seru masih terus terlantun, gerimis pun dengan tiba-tiba menjelma menjadi hujan yang tak disangka. Cuaca seketika menjadi sedikit gelap dengan matahari yang enggan menampakkan cahaya tengelamnya yang  indah seperti kemarin. Para pengunjung yang memang menjadikan alun - alun sebagi tempat untuk lari sore, bermain skeatboard, atau hanya sekadar berkumpul menghabiskan waktu sore mereka dengan latar mesjid agung nan megah serta bangunan kerang raksa

Rasaku, Bukan PilihanNya

Di tulisan kali ini, aku ingin meniru pembelajaran dari blognya koh Alexander Thian a.k.a @aMrazing. Yaitu ketika ingin menulis tapi gak ada imajinasi yang berkeliaran di kepala. Biasanya disebut 3 words, 1 story. Di sini, aku pilih kata dari sekitar ketika duduk di halaman rumah, yaitu : Kerudung, Batu,  dan Plastik. And here it is: Rasaku, Bukan PilihanNya Wanita berkerudung itu berjalan mengadu kakinya dengan bebatuan yang ia lewati. Raut wajahnya tampak tak biasa, seakan ada ribuan masalah menghampiri hidupnya. Sambil sesekali bibir mungilnya berkomat kamit entah mengeluarkan kalimat sihir apa, dan tak jarang kepalanya mengadah ke atas sambil menarik dan membuang nafas pelan agar tak banyak yang memperhatikannya. Tak sengaja ia bertemu dengan arga, teman lamanya ketika di bangku SMA. Arga yang sekarang tampak berbeda dari yang dulu. Pakaiannya sudah terlihat modish dengan polo t-shirt yang ia timpal jacket kulit hitam. Perubahan tampilan  arga juga tampak pada judul yang sama den

CINTA (?)

Suka bisa sama siapa aja, kapan aja. Pernah gak sih suka dengan orang yang bahkan  1 kali pun belum pernah kita temuin. Aku pernah baca di salah satu tweet oleh salah satu account informasi gitu. Dia bilang " jika kita suka dengan lawan jenis lebih dari 4 bulan, itu namanya cinta". Nah, terus gimana dengan orang-orang yang menjalin hubungan terus pacarnya selingkuh? Apa masih dianggap cinta? Apa kabar juga dengan orang-orang yang suka atau mereka sendiri menganggap- nya "kagum" dengan seseorang yang di dunia nyata yang belum pernah mereka temui? Gak asing dong dengan sebutan cinta diam-diam? Iya, seseorang yang menyukai seseorang lain hanya diam aja tapi gak berani untuk  mengungkapkannya. Buat yang cowok, mungkin aja berfikir takut di tolak. Dan yang cewek, mikirin harga diri. Masa iya cewek duluan yang mengungkapkan, terus apa kabar kalau ditolak? Yah, bermacam-macam anggapan berseliweran di syaraf-syaraf otak mereka. Klasik sih kalau ada anggapan bahwa cinta tida

First Posting

Entah kenapa tetiba pengen banget corat coret di blog. Dan akhirnya bikin blog baru lagi setelah password harus ter-relakan untuk di lupakan karena otak harus  bertempur dengan tugas kuliah, skripsi, dan yang lainnya. Ini karena ada acuan lagi dari penulis idola yang blognya hampir aku singgahi sebelum kantuk menyapa mata. Penulis yang kata-katanya keren. Penulis yang dulunya seorang penjaga counter hp, tapi sekarang bisa keliling kemana - mana mengunjungi tempat-tempat eksotis dan...... wahhhh bisa bakal envy sama foto-foto di Instagramnya.  Iya, dia Alexander Thian yang di dunia per-twitteran dikenal dengan account @aMrazing. Yang sering dipanggil dengan sebutan "koh lexy", yang pastinya banyak banget makhluk Tuhan yang menjadikan dirinya salah satu inspirasi hidup. Entah sebagai seorang penulis, entah dari sisi lebih memperhatikan orang sekitar, entah dari kisah perjalanan hidupnya. Yang pasti, He is awesome man I ever known. Salah satu penulis yang bisa dibilang juga