Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Jangan Mencintaiku

Siang itu seakan matahari tampak malu menampakkan wujudnya. Awan hitam pun tampak menggelayuti langit biru seakan ingin mengucap lelah akan hari sibuk yang penuh aktivitas hidup. Tidak seperti hari-hari biasanya, hari ini adalah hari terfavoritku sejak SMP. Dan hingga saat ini, tak ada alasan burukku membencinya. Banyak yang bercerita bahwa jum'at adalah hari yang agung, suci. Kakiku masih tak lelah akan hari tersibuk ini, langkahku juga masih tegas menapaki bumi beralaskan rumput ataupun ubin - ubin. Menatap orang - orang berlalu tanpa saling menyapa namun seolah setiap mata masing-masing saling mengetahui setiap aktivitas.
" Ahhh bosan" pekik seorang pria yang melangkah di depanku sembari mengambil posisi duduk tepat di samping kiriku.
" Hahaha kenape bro??"
" Mau ngebajak kamu, boleh? Aku lagi suntuk nih"
" Ke mana?"
" Suatu tempat yang sepi... yang bisa teriak - teriakkk" ucapnya sambil mengarahkan wajahnya sekejap ke layar ponsel yang sedari tadi telah memaksanya membuka pesan - pesan yang tak henti berteriak untuk di baca. Ia terdiam sejenak, menatap kosong pandangan di depannya. Menghaturkan nyanyian bernada sedih seperti sebuah pengharapan cinta dari pria ke seorang wanita. Memalingkan arah bola matanya menatapku yang sedari tadi membisu, dan sesekali mengotak atik ponsel.
" Iiihhhh, lagi kenapa? Lagi bahagia ya?" Tanyaku.
" Ha? Iya, kalo ada kamu mah aku selalu bahagia".
" Kok gitu?"
" Iya, kan kamu salah satu alasan di balik senyumku". Denyutan jantungku seolah tertahan, dari ujung mata tampak ia masih terus menyanyikan bait dari beberapa lagu yang bertema sama. Tatapan matanya seolah mengartikan setiap lirik bahwa ia sedang berada di posisi yang sama. Jauh sejak beberapa tahun yang lalu ada keanehan terlintas di fikirku. Ada rasa aneh terbaca dari wajahnya setiap hari ketika kami berdua memulai aktivitas kuliah, dulu. Sesaat aku tak menghiraukan, namun semakin lama tak mungkin terus mengabaikan perasaan aneh itu. Jujur, wanita mana yang tak tampak lemah jika seorang pria menyanyikannya sebuah lagu romantis, memperdulikan penampilannya selalu, juga di tatap lembut selembut angin membelai pelan rambut.
" Mau kan nemeni aku? Lagi gak sibuk kan? Pleaseee" tawarnya dengan tangan memohon penuh harap.

♥♥♥♥♥

" Nah, di sini. Aku sering banget menghilang dari penat aktivitas di tempat ini. Bareng soulmate aku, gitar ini" menyodorkan gitar kesayangan dengan tulisan 'Seize the world' di belakangnya.
" Entah kenapa obat terbaik dari kepenatan adalah musik."
" Aku fikir, hampir 90 % orang juga begitu. Musik itu adalah resep terindah saat sepi, mencari inspirasi. Gak ada musik, hidup hampa kayaknya" jelasku.
" Iya, bener" ucapnya dengan memainkan senar gitar, mengatur kunci-kunci melody yang ia rasa kurang tepat dan langsung menyanyikan sebuah lagu menyentuh yang setiap orang kenal. Lantunan lirik yang diperkenalkan oleh christina perri - one thousand years pun sukses membuat mata menatap lama ke arahnya dengan hati yang seolah bercerita. Dan lagi - lagi siapa yang tak meleleh mendengar ia mengcover lagu itu. Matanya mengarah di hadapku, seketika aku pun mengarahkan rasa terpesonaku pada suaranya yang indah. Sejak dulu, sering ia menyanyikan lagu di hadapku.
" Gimana, suara aku bagus kan?"
" Boleh lah..."
" Boleh apa? Boleh untuk jadi pacar kamu?"
" Hahaha kamu ini"
" Bukannya kamu pernah nulis di twitter, kalau kamu suka sama cowok yang suka nyanyi? Tahap cowok romantis versi kamu."
Ia menatap mataku lekat - lekat mencoba mengalihkan perhatianku dari rumput-rumput yang tak sengaja ku rangkai menjadi bulatan seperti cincin.
" Kamu selama ini gak sadar ya. Di luar sana, ada seorang teman yang mengharap jika lagu sahabat jadi cinta milik zigaz terjadi padanya. Seorang yang sempat ragu akan sebuah pertemanan yang terjalin baik akan aneh pada akhirnya jika terungkap sebuah kejujuran, dan seorang yang semakin sakit memendam perasaannya lama apalagi ia tahu bahwa ada beberapa teman lain yang mencintainya."
" Seorang itu, siapa? Dan 'nya' yang kamu maksud itu juga siapa? Kamu lagi curhat tapi jalannya panjang banget Don"
" Alennn, seorang itu adalah aku dan 'nya' yang aku maksud itu kamu" mengarahkan telunjuknya menyentuh pundakku.
" Hah? Jangan bercanda dehh"
" Kalimat jangan bercanda itu mainstream banget ya kalau ada seorang teman  yang sedang mengungkapkan perasaannya. Perasaan dengan debaran di dada sebelah kiri yang kuat lebih dari biasanya. Perasaan kagum yang sudah saatnya diartikan sebagai 'cinta'"
" Kamu, sejak kapan ada perasaan aneh lebih dari sebuah  pertemanan??"
" Sejak lama, sejak 41 bulan yang lalu. Sejak Tuhan membiarkan kita saling mengenal dan berteman baik. Sejak itu aku menyukaimu Alen...."
Entah dari mana harus ku jelaskan, entah dari kata apa harus ku ucap. Jauh sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama hati ini menghatur tak ingin ada rasa lebih dari sebuah pertemanan. Hanya ingin menganggapnya sebatas teman agar tak ada rasa canggung yang terasa, agar aku bisa menyapa bebas mereka tanpa tahu ada seseorang yang mengharap hubungan lebih. Aku fikir, menjauh sejenak adalah cara terbaikku memusnahkan perasaan mereka padaku. Jika itu hal terjahat, aku harap Tuhan tak menghukumku. Aku harap Tuhan tak membuat aku menjilat ludahku sendiri, dan aku harap ada cerita baik pada mereka tanpa aku di sampingnya. Jangan mencintaiku. Aku tahu bahwa tidaklah salah mencintaiku. Mencintai lawan jenismu, mencintai seseorang yang benar - benar kau kenal baik.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati