Tumbuh itu masa, kehidupan. Ada saat dimana kita sering terdiam bosan dan merasa muak, dan ada saat dimana masa kecil tampak lebih indah dari saat ini. Dewasa memang pilihan, namun tumbuh, menua itu kepastian. Bukan ketika dewasa saja, masa kecil juga mempunyai cerita indahnya. Saat orang tua berpengaruh seutuhnya atas kita, saat waktu tak harus kita hiraukan hanya untuk sekedar menghitung menit mengarah pada pekerjaan, tugas sekolah atau masalah besar yang harus dipikirkan sendiri dengan tanggung jawab. Dan saat dimana kau diajak oleh ayahmu berkeliling mengitari kota kecil kelahiranmu saat senja menyapa. Ketika dewasa, lama berlalu pernah ada suara tangisanmu yang tak sungkan untuk didengar mengharap seorang ayah dan ibu akan membujukmu pelan atau bertanya apa yang kau inginkan. Bahkan di masa itu tak pernah ada orang yang menyakiti hatimu. Ini rindu atau kebosanan akan dewasa kah??? Ketika aku tersadar bahwa entah sudah berapa tahun aku meninggalkan masa itu. Dan sekarang, aku lelah dengan setiap cobaan yang menyeka tubuhku.
Dimasa kecil juga tak banyak waktu yang kau relakan terbuang bersama keluarga. Bisa lihat sekarang?? Ketika orang tua bahkan tak lagi bisa semeja makan denganmu, dan lebih sering makan berdua karena ketidak lengkapan anggota keluarganya. Anak - anak titipan Tuhan itu kini telah mempunyai pilihan hidup sendiri, mendewasakan diri, memohon rizki yang bisa mereka bagi pada orang tuanya walau tak diharap penuh, juga harus merasakan pahitnya hidup menuju dewasa yang mereka pilih.
Terbuat dari apa kenangan?? Sesungguhnya hanya meninggalkan kerinduan bagi para penikmatnya. Telah berlalu jauh namun tak pernah tau kapan datang menghamipiri lagi. Bagai mesin waktu ia datang dari puluhan tahun yang lalu dan datang hanya membuat air mata harus saling menyapa dengan cerita saat dulu. Bahkan membuat para penikmatnya sendiri enggan menyapa hari, berpindah tempat, menyadari waktu. Inikah rindu?? ia bagai hantaman ombak yang mengikis bebatuan, suaranya yang mengikis sepi. Bak sebuah peringatan bahwa pernah ada masa yang harus sesekali kau kunjungi. Sekedar menyapa, mengingat, menjamahnya sesaat lalu meletakkanya sejenak di buku ingatan. Juga mendoakan, bahwa engkau yang dulu tak lagi boleh harus jatuh pada kesalahan yang sama. Kita boleh saja berpindah masa, tempat. Namun masa lalu, biarlah ia menjadi penyemangat atas hidup yang lebih baik.
Comments
Post a Comment