Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Dear GOD

Dear Tuhan... Kuserahkan apapun itu padamu. Ketika aku rasa ada hal yang bahkan aku pun bimbang, aku percaya bahwa setiap yang kau pilihkan untukku adalah yang terbaik. Entah itu tentang keluarga, pekerjaan, pun jodoh. Aku sadar bahwa setiap ujian dariMU adalah untuk mendewasakanku. Walaupun dewasa berarti kehilangan satu persatu hal yang kita suka.

Dia adalah Ibu

Setiap orang mempunyai cerita yang berbeda beda atas ibunya. Ada yang di tinggal pergi bahkan sejak baru lahir. Ada yang sengaja dibuang karena sang ibu remaja yang tak mampu bertanggung jawab, ada yang baru dapat bertemu ibunya saat mereka dewasa karena satu dan lain hal, dan ada pula yang sepertiku. Kehilangan sesosok malaikat tanpa sayap ketika kumulai berusaha ingin membahagiakannya. Ibu, Adalah sesosok cinta yang tak pernah lelah untuk kita. Lalu ia pun rela mengorbankan dan siap mati atas kita. Mengedepankan titipan Tuhan yang belum dikenal lama namun akan diutamakan. Bagaimanapun juga seorang ibu menginginkan bahwa darah dagingnya itu dapat melihat dunia. Ya, walaupun tanpanya. Bahkan setiap manusia sadar bahwa tak ada yang pernah tahu akan takdir. Akan hidup dan mati. Akan siapa yang tanpa gentar tetap menuju kita. Akan cinta tanpa lelah yang terus dipuja. Dia adalah ibu... Pengusir rasa sesak kala hanya dengan menatapnya Dia adalah ibu... Pemacu semangatku untuk mampu m

Seharusnya Begitu

Yang kutahu adalah bertanya, Bukan malah diam mengharap jawaban Sebab yang ku tahu jawaban tercipta karena sebuah tanya Yang kutahu adalah meyakinkan diri, Bukan malah sibuk mencari - cari sebab nyatanya Tuhan sudah menjawab sebuah pinta yang akupun telah menyadari Yang kutahu adalah mencoba, Bukankah kita tak akan pernah tahu cerita akhir jika belum di mulai? Tapi seharusnya kau pun tahu bahwa pernyataan itu bukan pertanyaan Bahwa menyatakan tanpa membuktikan pun juga tak ada apa - apanya Bahwa segala sesuatunya butuh proses Bahwa apa yang kita inginkan terkadang tak harus sejalan dengan takdir Jika memang takdir setiap insan sudah ditentukan, Lalu kenapa harus menghujam langit dengan busur panah? Akankah lebih baik adalah dengan menatapnya lembut lalu biar Tuhan yang mengutak - atik hati Selanjutnya kita hanya berserah sambil terus berusaha Sebab memaksakan kehendak itu tak baik Seperti kegelapan yang mampu menuntun kita sampai menemukan setitik cahaya, Mencintai pun

Selamat Mengenang Hari Lahir, Ibu

Kini setelah kehilangan belahan jiwanya, ayah tampak lebih tua. Tidak seperti sebelum kehilanganmu, bu. Beberapa bulan lalu walau usianya memang sudah tua, wajahnya tak tercermin seperti usianya. Kini berat badannya juga semakin menurun, mungkin begitupula dengan semangatnya. Ibu, hari ini adalah tanggal dan bulan dimana engkau dilahirkan ke dunia. Ada rasa  begitu patah kala tanggal dan bulan ini terlalui tanpamu. Kami hanya mampu mengenangmu saja. Tak bisa memelukmu, bahkan menatap lama wajahmu. Ibu, aku bahagia terlahir menjadi anak terakhirmu. Aku bangga dengan predikat anak terakhir yang manja terhadapmu. Karena ternyata hanya di  22 tahun 1 bulan aku bisa menghabiskan waktuku denganmu. Sesak rasanya berdiri tanpamu, bu. Walau dari tampilan luar aku banyak tertawa bersama para teman - teman, namun sejatinya tak henti air mata ini tumpah tiap mengingatmu. Aku menutupi kesedihan dengan mencari tawa di luar sana. Aku berusaha menutupi kepatah hatianku atasmu yang kini telah di pis