Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2018

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Kita Dihadapkan Pada Surga dan Neraka (?)

Egois sejatinya adalah sifat tak baik yang harusnya dihindari. Beberapa hari yang lalu saya baru saja ditimpa musibah. Bisa dikatakan karena terlalu sebegitunya mungkin saya mencintai dunia. Kala itu ada sebuah teguran hebat yang terjadi seumur hidup. Ditarik lebih jauh, memang sepatutnya kita memiliki tingkat intropeksi yang tinggi akan banyak hal yang sedang kita alami. Terutama pada sebuah musibah. Tak ada yang menginginkan musibah, begitu pun aku.  Dalam kehidupan sebenarnya Tuhan selalu menghadapkan umatnya pada Surga dan Neraka. Jalan yang manakah yang akan kita tempuh? Apakah kita lebih mementingkan nafsu belaka? Bagaimanakah cara kita menikmati hidup? Seharusnya dari beberapa pertanyaan itu, kita tak boleh lupa bahwa kita hanyalah seorang manusia yang memiliki tingkat kekhilafan tinggi. Lalu untuk menjaga kestabilannya, adalah dengan terus mengingat Tuhan sang Maha Agung.  Dari musibah yang baru saja terjadi beberapa minggu lalu, saya menarik kesimpulan bahwasannya a

Selamat Hari Blogger (selamat menjadi bagian dari cerita hidupku)

Well... 27 oktober tiba lagi. Walaupun bukan blogger aktif namun saya selalu menyempatkan menulis paling tidak "one post one month". Sebagai perekam masa, dan pemilik rumah kata, rasanya ingin sekali juga mengucapkan selamat kepada beberapa orang yang menjadi bagian dari cerita hidup ini. Yang sebenernya saya pun turut mengabadikan mereka di rumah kataku. Satu kutipan bijak pernah kudengar dari pesan seorang atasan  di kantor: " Manusia itu harus dipaksa " katanya. Ya, menulis pun seperti itu menurutku. Dibalik kacaunya cerita hidup, sibuknya jadwal pekerjaan, lelahnya tubuh, terkadang memang harus ada paksaan untuk menjadi konsisten agar yang diinginkan tak hanya sekadar sebuah wacana. 2 tahun kebelakang rasanya sudah tak ada lagi project menulis dengan batasan waktu yang mampu mengasah tulisan menjadi lebih baik. Entah karena tiap - tiap insan sedang memulai project baru untuk dirinya sendiri, atau mungkinkah saya yang kurang giat ingin tahu seperti dulu(?). Rasa