Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Happy Fathers Day ♥Terima Kasih Ayah♥

Katanya Ayah itu cinta pertama anak perempuannya, dan pahlawan pertama anak laki - lakinya. Beliau bukan hanya sosok imam, tapi pelindung.
Cemburu?
Tanpa kau sadari seorang Ayah di dalam hatinya sering merasa cemburu jika anak perempuannya sedang dekat dengan seorang pria lain. Karena sejak kecil, pria pertama yang kita cintai adalah beliau.
Dan beliau selalu takut posisinya akan tergantikan.

Ayah, adalah panutan bagi anak - anaknya.
Walau mungkin beliau bukan Ayah terhebat. Tapi beliau tetap Ayahmu.

Dulu, belasan tahun lalu. Aku ingat ketika bangun tidur, beliau selalu meninggalkan sebungkus roti dengan coklat sebagai isinya tergeletak di sampingku setiap sore.
Dulu... saat senja menyapa, dengan ceria beliau mengajak jalan - jalan sore mengitari kota kelahiran hanya untuk sekedar membeli coklat.
Dulu ketika SD, sebelum berangkat sekolah... beliau lah yang menguncir rambutku karena ibu sudah duluan pergi mengajar pagi hari.
Ya, saat itu aku memiliki jadwal masuk sekolah pukul 10 pagi.

Ayah tak pernah menuntut lebih. Bahkan dalam hal memasak. Ketika ibu memiliki urusan pergi ke luar kota selama 10 hari... mie, ikan kaleng selalu mengisi hari - hari kami. Itu karena aku yang tidak bisa memasak. Membeli sayur di warung juga kami lakukan.

Dulu aku selalu merasa bahwa Ayah terlalu tinggi. Tapi sekarang, tinggi kami sama. Tanpa terasa, waktu cepat berlalu. 1 hari bahkan tak lagi terasa terhitung 24 jam. Begitu cepat waktu mengitari porosnya. Bermain - main dengan detik, membuat masa lalu semakin bertambah.

Ayah, jika kau tahu...
Sesungguhnya tangisku pernah mengalir pelan bersama isakan yang kutahan, 4 tahun lalu.
Seketika impianku terkubur sudah, karena sebuah ijin.
Marah?? Pada walnya iya.
Tapi semakin hari, waktu mengajarkanku ikhlas.
Dan sekarang, 4 tahun setelahnya... aku menangis sesenggukan saat ada rasa sesal baru kau sadari atas hal yang dahulu tak kau ijinkan.
Tangis sesenggukan yang baru kurasakan lagi sejak beberapa tahun lalu.

Hari ini adalah hari ayah Nasional.
Hanya mengharap sama seperti di hari ulang tahunmu. Tanggal dan bulan lahirmu yang berbalikan dengan ulang tahunku.
Semoga Tuhan selalu melindungi, memberi kesehatan, melancarkan rezekimu di masa tua.
Dan... tetaplah menjadi pendukung setia yang tak henti mengisi semangat di dalam diri anakmu.

Ayah...
Ada harap tulus terpatri di fikiran.
Semoga aku bisa mengajakmu juga ibu menjelajah negeri.
Mengisi waktu dengan kebersamaan.
Menemani masa tuamu.
Bukankah setiap orang tua ingin menua bersama anak - anaknya?
Tenang, kelak jika aku pergi jauh menggapai mimpi... engkau akan selalu ku ingat. Anak mana yang bisa melupakan orang tuanya?

Ayah...
Terima kasih telah setia mengantar dan  menungguku pulang sekolah kala terik matahari dan hujan menyapa tubuhmu yang tak lagi muda.
Maaf jika selalu merepotkan.
Sebentar lagi palu di meja hijau akan berbunyi.
Mengakhiri masa ku menjadi seorang mahasiswi.
Semoga saat itu juga engkau mengijinkanku untuk memiliki dan mencintai pria lain selain engkau.
Dan terima kasih untuk dongeng masa kecil ketika lampu padam. Dongeng yang sampai sekarang masih terus ku ingat.
Kelak, aku juga akan menceritakannya untuk anakku.

Engkau selalu mengajarkan anak perempuanmu untuk kuat.
Mengartikan bahwa tanpa lelaki pasti bisa.
Untuk ilmu tentang listrik, motor, gas, dan pekerjaan pria lain yang kau ajarkan padaku.
Aku berterima kasih.
Semata kau ingin jika anak perempuan tak boleh kalah dengan anak laki - laki.

Oh ya, boneka teddy bear pemberianmu ketika SD akan menjadi kado terindah yang ku ingat.
Kurang lebih sudah 13 tahun boneka itu menemani tidurku.
Sebisa mungkin kau membahagiakan duniawi kami dengan benda - benda yang hits di zamannya.
Berharap agar kami juga tak ketinggalan dengan zaman.
Agar tak ada minder mengisi relung hati.

Mencintai terkadang memang tak harus selalu memiliki.
Sama saat kau mencintai anakmu, mereka bukan sepenuhnya milikmu.
Seperti kata Kahlil Gibran:
" Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau, tetapi bukan dari engkau.
Mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu."

                
Once again, Happy fathers day...
Be great Father...
And always love your family, Daddy ♥
Loving you as always, Dad.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati