Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Pernah Mengalami "Kemaruk Moment"?

Pernah gak sih mengalami yang namanya "Kemaruk Moment"? Yes, I said like that. Moment di mana kita lagi heboh - hebohnya. Contoh, karena baru pertama kali liburan ke destinasi kece yang terkenal seantero bumi pasti tanpa di sadari ada lebih dari 5 photo yang di upload tanpa henti di medsos. Terus gak lupa on "place". Terus karena baru pertama kali menikah, pasti lagi keranjingan banget upload foto berdua dan diselipin caption yang so sweet tapi pas orang lain baca malah terlihat "sok sweet".

Kalau menurut saya sih gak masyalaaah. Namanya juga lagi berada di kemaruk moment. Wajar cara kita bangga terlihat berlebihan sih. Dan gak usah munafik, semua dari kita pasti pernah mengalami proses itu dan bakal melewati kemaruk moment tersebut. Umur malah gak menjadi patokan kita bertingkah seperti itu. Gak menjadi patokan di usia yang berapa.

Tapi nyantai aja sih. Namanya juga lagi bangga dengan hal baru yang sedang di lakoni. Biarkan saja orang tersebut nyadar sendiri nantinya kalau dia terlihat "too much" terus mikir "kok saya lebay yah?". Nanti juga kemaruk momentnya bakal hilang sendiri.

Kemaruk moment sih sebenarnya juga mengartikan kalau orang tersebut ada di posisi yang gak sedang sibuk ngurusi hidup orang. Logikanya, bagus sih. Gak ngerecokin apa yang kita lakukan. Karena dia terlihat sedang sibuk dengan dunianya, dengan hal baru yang tidak sering datang ataupun tidak terbayangkan bakal di alaminya. Walaupun ya gitu, efek sampingnya ada orang lain yang mungkin tidak menyukai apa yang kita suka.

Jadi ketika kedepannya kita menemukan orang - orang yang berada di kemaruk moment sih biasa saja. Toh dulu tanpa di sadari kita juga pernah ada di posisi seperti itu. Cobalah open mind dan tidak hanya melihat berbagai macam hal dari satu sisi saja.

Nah gimana? Gak usah munafik ya. Look your self first. And remember that point. I did, you did, we did. So woles aja, karena sebelum berada di pemikiran yang sekarang kita juga pernah terlihat alay dan berlebihan saat dulu. That's life. I said "process of life". Simple.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati