Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan. Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja, DIA Maha pembolak balik hati manusia. 3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana. Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya. Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas.
#30HariKotakuBercerita
Karena
kota yang tidak besar, maka kendaraan yang digunakan masyarakatnya pun tidak
terlalu besar – besar. Dalam kegiatannya sehari – hari, masyarakat di kota saya
lebih mengandalkan kendaraann pribadi. Seperti sepeda motor dan mobil. Kalau
angkutan umum biasanya beberapa anak sekolah mengandalkan mopen. Mopen itu sama
seperti angkot di medan. Namun itu pun hanya ada beberapa saja dan paling
sering melintas saat pagi untuk mengantar para pelajar ke sekolah mereka masing
– masing. Selain mopen, para guru atau pelajar juga menggunakan jasa becak
motor yang biasanya hanya kami sebut dengan kata “becak” saja.
Kalau
teman – teman pernah mengunjungi kota Medan atau melihatnya di televisi pasti
sudah tahu bagaimana bentuknya. Karena apa yang dilihat di Medan juga tidak
jauh dengan kota kisaran. Jadi becak motor adalah becak yang dibawa dengan
sepeda motor. Dan tentang kemacetannya juga tidak seperti di kota besar.
Biasanya kemacetan tercipta hanya di beberapa jalan saja yang memang area
sekolahan. Salah satunya ada di jalan Sisingamangaraja dekat sekolah SMA N 1
Kisaran (SMA saya), Sekolah Muhammadiyah, Sekolah Yayasan Pendidikan Daerah, SMP
N 1 Kisaran, SMP N 3 Kisaran, juga beberapa sekolah SD yang tak kalah banyak.
Belum lagi jika Kereta Api dari Tanjung Balai yang akan singgah ke Stasiun
Kisaran melintas, para pengguna jalan harus terbiasa dengan keadaan lalulintas
seperti itu setiap harinya. Kemacetan terjadi juga karena jalan yang tidak
terlalu lebar, hal itulah yang membuat pengguna jalan harus sabar walau
terkadang juga tidak bisa sabar karena takut ketinggalan sekolah dan pasti
mendapatkan hukuman dari sekolah masing – masing. Kalau saya fikir jalan yang
paling macet hampir setiap hari di pagi harinya adalah jalan Sisingamangaraja
tersebut. Bisa di bayangkan kan kalau satu sekolah siswanya beberapa ribu? Di area
jalan kawasan sekolahan yang mana meliputi Jalan Sisingamangaraja, Jalan Madong
Lubis, Jl. Syech Hasan (area dekat TST bang Fendi), dan Jalan Husni Thamrin ada
lebih dari 10 sekolah loh… jadi bisa terbayang kan berapa ribu orang yang harus
melewati jalan tersebut? Kalau tidak mau bosan berlama – lama di jalan, ada
baiknya untuk pergi lumayan pagi. Apalagi kalau yang memiliki jadwal bersih –
bersih kelas (sepertinya pengalaman sekali hehehe)……
Comments
Post a Comment