Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Open Stage, Kerang Raksasa



#30HariKotakuBercerita


Biasanya setiap daerah pasti memiliki ciri khasnya tersendiri. Sama halnya seperti kota saya,  Kota Kisaran. Kota dimana saya di besarkan, kota di mana banyak sekali kenangan tidak mudah terhapus begitu saja. Tempat di mana saya pertama kali menangis, dan tempat di mana pertama kali saya tertawa. Kota kelahiran itu adalah rumah terbaik, setidaknya kemana pun kaki kita melanglang buana……. maka tak akan pernah kita bisa melupakannya. Banyak anak dari kota saya yang hijrah entah kemana  pun dan selalu mengatakan “ Kisaran itu kecil, tapi ngangenin”. Mungkin bukan hanya kami dengan kota kecil kami saja yang mengatakan hal tersebut, saya fikir teman – teman pun demikian.
Foto Open Stage Kerang Raksasa oleh akun instagram @yogi_rianrizco
Kota saya juga memiliki ikon seperti kota lain, yang pasti tambah tak bisa untuk di lupa. Namanya “Kerang Raksasa”. Kerang raksasa itu sendiri berupa Open Stage yang sangat besar, indah, juga bersih. Tak sembarangan orang pula dapat naik ke open stage sebab penjaganya sangat menjaga kebersihan tempat tersebut. Mungkin banyak yang bertanya “mengapa harus berbentuk kerang?”. Nah jadi begini, Kisaran itu terletak di Kabupaten Asahan dan berdampingan dengan sebuah kota bernama Tanjung balai yang mana dahulu Tanjung balai yang notabene juga memiliki akses pelabuhan menuju ke Malaysia itu pernah menjadi  bagian dari Kabupaten Asahan. Nah dahulu juga sebagian besar pekerjaan masyarakatnya adalah nelayan dan  pernah menghasilkan kerang dalam jumlahyang  besar. Sejak saat itu pula mulailah dikenal bahwa Asahan adalah kota kerang.  Karena jarak Kota kisaran dan Tanjung Balai cukup dekat (kurang lebih 1 jam) otomatis kedua kota ini memiliki  julukan yang sama walaupun sejatinya penduduk kota Kisaran tak begitu banyak yang bekerja sebagai seorang nelayan. Namun jika suatu hari teman - teman datang ke kota saya, selain di sekitaran jalan lintas sumatera berderet pohon - pohon sawit, teman - teman juga akan melihat ucapan selamat datang yang disekitarnya ada bongkahan kerang yang besarnya kurang lebih sebesar bola basket.

Kerang raksasa dari dekat (abaikan foto saya :p)
Ketika berada di Kerang Raksasa
Sunset di atas "Kerang Raksasa"
Saat menjelang maghrib

Open stage sendiri digunakan ketika ada acara megah tertentu. Seperti upacara Dirgahayu Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus ataupun ketika Dirgahayu TNI. Open stage tersebut juga memiliki ruang - ruang lainnya di dalam, namun sayangnya tak boleh sembarangan orang memasukinya. Tak jarang juga tempat tersebut menjadi objek foto oleh para photographer handal ataupun tidak (seperti saya misalnya) yang dengan segera akan mereka posting ke akun sosial media kepunyaan mereka. Dan ada juga loh yang sering melakukan foto prewedd di sana. Nah jadi untuk teman - teman dari kota lain yang ingin berkunjung ke kota saya maka tak ada salahnya untuk datang ke open stage yang berdampingan dengan Mesjid Agung Ahmad Bakrie kepunyaan masyarakat Kisaran yang baru saja rampung dan di gadang - gadang sebagai Mesjid terbesar di Sumatera Utara itu. Dan intinya, belum pernah datang ke Kisaran jika belum berfoto di tempat ini.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati