Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Alun - Alun Kisaran



#30HariKotakuBercerita

Tempat asik pasti pernah meninggalkan cerita asik. Sama dengan tempat satu ini. Ya, Alun – alun. Berada tepat di seberang Rumah Dinas Bupati Asahan serta Kantor Bupati Asahan, yang mana juga berada di sisi jalan lintas sumatera. Akun – alun ini juga berada tepat bersebelahan dengan Mesjid Agung Ahmad Bakrie yang pada bulan juli tahun ini sempat menjadi wadah diselenggarakannya MTQ N ke 35 Tingkat Provinsi Sumatera Utara. Mungkin teman – teman tidak asing dengan nama alun – alun sebab hampir setiap kota pasti memilikinya. Namun alun – alun yang berada di Kisaran bukan hanya sebagai tempat berkumpul para masyarakat yang ingin menghabiskan waktu senja mereka dengan mengobrol saja. Pemerintah daerahku membuat alun – alun tampak asik serta memberikan sebuah wadah bagi para anak muda untuk mengekspresikan kekreatifitasan mereka. Ada yang jogging dengan daftar musik – musik kesukaan di handphone masing – masing yang mereka dengarkan, ada yang bersepeda ria sambil canda menghiasi kayuhan kaki mereka, ada yang latihan dance di dekat tiang bendera, ada yang bermain skeatboard bersama komunitas mereka, ada yang bermain bola kaki serta badminton, dan tentu ada yang membidik spot terbaik melalui lensa kamera masing – masing. Di berbagai hastag di akun media sosial juga ada yang menuliskan bahwa alun – alun sama dengan “sport center” karena memang bukan hanya menikmati langit sore dengan bercengkrama namun juga berolahraga yang dapat menyehatkan tubuh.
pengunjung yang datang untuk lari sore

para orang tua yang juga tak mau kalah
Berfoto dengan latar Mesjid Agung Ahmad Bakrie

Mengabadikan foto seusai lari sore

Di tempat tersebutlah ruang publik paling ramai dan sering dikunjungi baik bagi anak kecil, muda – mudi, bahkan orang tua yang tak mau kalah untuk ikut berolahraga serta mengajak anak – anak mereka bermain di rerumputan hijau yang sangat luas dan bersih. Di area alun – alun juga berdiri bangunan indah berupa open stage kerang raksasa, mesjid agung, hingga sebuah jembatan  indah yang di sisi kanan dan kirinya dihiasi kolam besar. Kalau saya, menyebut jembatan tersebut dengan nama “Jembatan cinta” karena ada kolam besar berbentuk lingkaran yang terlihat terpisah namun sebenarnya menyatu. Lain dengan seorang lainnya yang menyebutnya dengan nama “Jembatan Perancis”, mungkin karena jika berfoto di jembatan tersebut  kita seperti berada di luar negeri.


foto jembatan dan mesjid agung ahmad bakrie oleh akun @yogi_rianrizco
siluet di jembatan
Nah, di areal jembatan itu sendiri belum sepenuhnya rampung, maka dari itu portal di area jembatan belum dibuka serta masih banyak para pekerja yang membangun tempat – tempat duduk dan berbagai fasilitas penunjang lainnya. Namun antusias masyarakat tak menghalangi belum rampungnya tempat tersebut (saya misalnya) hehehe. Alun – alun Kisaran adalah ruang publik yang bagus dan strategis di kota saya, bagaimana dengan kota teman- teman?

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati