Bagi anak kisaran yang merantau di kota orang, mereka pasti selalu berkata bahwa "Kisaran itu kecil, tapi ngangenin". Salah satu kota kecil di kabupaten Asahan Sumatera Utara, dengan waktu kurang lebih 4 jam dari kota Medan yang di kenal pula sebagai kota kerang bersama rekan kota lainnya yaitu Tanjung Balai yang bernaung di wilayah Kabupaten Asahan. Kenapa disebut sebagai kota kerang? Karena Asahan adalah kota penghasil kerang. Tak jarang di setiap tugu "Selamat Datang" selalu di jumpai beberapa buah kerang menganga sebesar bola basket atau bahkan lebih. Dan yang membuat nuansa kerang lebih terasa adalah bahwa Kota Kisaran sendiri memiliki sebuah icon kerang raksasa. Ya, kerang raksasa (open stage) tersebut adalah sebuah tempat di mana upacara 17 agustus juga dilaksanakan. Open stage dengan bentuk kerang tersebut terletak tepat di jalan Jendral Sudirman (jalan lintas Sumatera) yang mana berhadapan dengan rumah dinas Bupati Asahan, juga bersebelahan dengan sebuah mesjid terbesar di Kisaran yang bernama mesjid Ahmad Bakrie.
Walaupun kota kecil namun anak kisaran sendiri sudah tersebar di penjuru daerah bahkan negara. Tak jarang bahwa anak kisaran sendiri melewatkan masa remajanya atau dewasanya di kota orang. Meski demikian, kecintaan akan tanah kelahiran tak pernah usang termakan zaman. Mereka tak sungkan untuk menggali ilmu atau pundi - pundi uang agar sukses di kota orang dengan bangga membawa nama tempat kelahiran.
Ya, kisaran. Tanah kelahiran yang menuntun dan mengajarkan banyak hal.
Tanah kelahiran dengan berjuta kenangan memenuhi setiap sudutnya. Tanah kelahiran yang ingin di tinggalkan tapi tidak untuk dilupakan. Itu karena anak kisaran ingin pergi meraih sukses dengan membawa bangga nama kisaran pada akhirnya. Tanah kelahiran yang beberapa anak mudanya sering menulis kata "Kisaran" dengan "Kiss Are Run".
Kisaran itu memang ngangenin. Ada banyak cerita bahagia dan sedih di dalamnya. Ada teman juga guru terbaik yang menambah masa sekolah tak pernah ada habisnya untuk di lupa. Ada beberapa tempat makan yang pernah di singgahi sekadar melepas rindu jika ramadhan tiba. Reuni teman sekelas yang selalu mengulas masa - masa sekolah. Saling berbagi kisah, berbagi informasi, dan menghangatkan tali kekeluargaan.
Hai Kisaran, Asahan....
Teruslah maju dan berseri setiap detik menyapa hari.
Engkau bagai ibu dengan anak - anak yang membawa bangga namamu.
Perginya mereka para muda-mudi bukanlah untuk melupakan,
Tapi terus memberitahukan bahwa di sana di kota orang,
Namamu akan terus mereka kibarkan di setiap titik semangatnya
Kisaran, Asahan....
Jutaan terima kasih diucapkan untuk tanah di mana pertama kali menangis.
Di mana pertama kali membuka mata.
Dan di mana pertama kali Bahagia.
Ada berbagai macam rasa serta kisah pernah didapat di kota orang
Tapi tetap kau tanah kelahiran yang tak akan pernah terlupa.
Anak Kisaran,
Begitulah aku bangga menamai diriku.
Kisaran,
Kota Indah Sejuk Aman Rapi Asri dan Nyaman
Kisaran,
Bagai mentari yang selalu tenggelam di barat,
Aku tak akan lupa jalan pulang menujumu, kota kelahiran.
Kisaran,
Gaya berbicaramu akan selalu terpatri di dalam fikir.
Gaya bicara terkhas yang tak jarang membuat mata serta telinga terasa aneh bagi mereka yang bukan anak kisaran.
Selamat Ulang Tahun Kisaran, Asahan tercinta.
Semoga kesuburan dan kemakmuran terus bersemi.
Semoga kedamaian terus merajalela menghapus perpecahan ras dan agama.
Dan semoga anak kisaran tak pernah lupa oleh tanah kelahiran.
Comments
Post a Comment