Padamu harus kulisankan lagi apa yang hati rasa. Pernah ada ego yang kutepis jauh. Disini bukan ku cerita tentang cinta, namun tentang tidak menyakiti terhadap sesama manusia. Kata orang dewasa itu pilihan. Lalu kubiarkan jiwa tegak walau sesekali kupalingkan wajah karena ada kerlingan air mata yang tipis membasah lekukan. Menasehati tak lagi hanya untuk mereka yang masih muda, tak lagi hanya untuk mereka yang siapa terlahir di dunia lebih dulu. Namun hendaknya setiap insan harus berbesar hati bahwa kesalahan bisa datang dari siapa saja. Bahwa sebuah nasehat juga dapat dilayangkan pada mereka yang sikapnya tak mencerminkan deretan angka lebih banyak dilalui. Pada mereka yang menganggap bahwa anak kecil tak boleh punya pemikiran bijak. Pada mereka yang angin gelap kian merongrong ke segala pintu masuk aliran darah.
Dewasa memang bukan perkara umur. Mungkin intropeksi diri akan menjawab apa yang Tuhan beri pada setiap pribadi. Bukan malah menyumpah serapah pada yang menciptakannya. Anak kecil juga tidak berdosa kok untuk memberi nasihat. Jadi terima saja, setelahnya adalah mencoba untuk intropeksi diri. Jangan malah membantah setiap kata. Pernah merasa "jlebbbb" ketika ada anak kecil mengeluarkan kalimat polos yang kita benarkan? Malah terkadang memang ucapan polosnya sangat benar atau malah tak terfikirkan oleh otak kita yang terkadang daya ingatnya sudah berantakan. Pernah marah dengan Tuhan? Tak usah munafik, pasti pernah. Kala Tuhan belum mengabulkan setiap keinginan yang ada usaha ekstra di dalamnya. Tapi pada akhirnya jika memang belum saatnya, apa mau dikata. Jujur, ada beberapa masalah yang menyadarkan jiwa. Kala beberapa kalimat tanya terhatur di lubuk hati. Ya, Tuhan menjawabnya seketika yang membuat fikiran merasa bersyukur karena pada akhirnya ada haturan terima kasih terukir sempurna. Pada akhirnya berfikir, mengapa ada beberapa pimta yang belum Tuhan "iyakan"? Itu karena kita belum sanggup jika dengan sesegera Tuhan mengabulkannya. Atau mungkin ada rasa tanggung jawab yang pada akhirnya tak terlaksana. Percaya, bahwa sebenarnya Tuhan sayang dengan kita. Agar tak ada salah langkah yang akan susah untuk membalikkannya lagi suatu hari.
Well, berlakulah sebaik mungkin. Ini bukan perihal teori tanpa bukti. Mengapa ada sebuah tulisan panjang yang di dalamnya ada beberapa kalimat nasihat? Itu karena pernah ada pembuktian pada diri. Hanya ingin menyadarkan jangan pernah memaksa peristiwa yang tak pernah diketahui akan seperti apa. Percaya saja pada Tuhan yang tahu kemampuan seperti apa yang kita miliki. Setiap insan tak pernah lepas dari yang namanya salah. Baik pada umur yang sederatan angkanya sudah tinggi, atau yang dari penampakan wajah mencerminkan aura dewasa yang sekilas saja bisa terbaca.
Comments
Post a Comment