#NulisHoror
Aku berjalan tertatih - tatih mendekati pintu reot yang disentuh pun langsung mengeluarkan abu yang banyak hingga tak sengaja beberapa bagian harus patah. Kususuri perlahan lorong gelap yang menghubungkan ruangan dapur bergaya bangunan Belanda itu dengan area Garasi yang letaknya cukup jauh ke belakang. Malam semakin terasa dingin berbalut rinai gerimis yang terus menghujam jaket putihku. Dari kejauhan tampak sesosok pria tua menghadap ke arahku yang berteman lampu ponsel. Kupandangi lekat lekat hingga rasa penasaranku pun tak bisa ku tanggalkan. Nafasku semakin memburu tentang apa yang baru saja kulihat di Garasi mobil rumah baruku.
"Sedang apa kamu?" Tanya pria tua itu dengan sangarnya.
"Maaf, bapak siapa ya?"
"Saya Sardewo, penjaga di area daerah sini. Wilayah rumah ink sudah saya hafal betul. Jangan sekali - kali kamu masuki Garasi tua itu" jelasnya dengan membalikkam badan meninggalkanku.
"Tunggu!!! Kenapa memangnya saya tidak boleh masuk? Saya tahu ada rahasia apa di dalamnya"
Ia membalikkan lagi badannya, langkahnya kembali mengarahku dengan raut penuh rasa penasaran.
"Pemilik sebelumnya tewas setelah ia bermain - main di dalam Garasi itu lalu memberi tahu apa yang ada di dalamnya pada keluarganya. Jangan beri tahu rahasia itu pada siapa pun atau kamu tidak akan hidup lagi"
"Tapi kenapa???"
Ia pun berlalu pergi sembari membawa cangkul dan seketika hilang di balik pohon beringin. Kususuri jalan yang ia lewati, kutemukan sebuah kuburan dengan nisan bertuliskan "Sardewo". Ingatanku kembali terekam atas apa yang kutemukan di Garasi tadi, lukisan seorang Sardewo dengan gambar gadis kecil di bunuh dengan cangkul.
Comments
Post a Comment