Akhir - akhir ini setiap bertemu dengan orang - orang baru, pertanyaan atau anggapan mereka pasti enggak jauh - jauh dengan yang namanya: tinggi, pramugari, model or something like that. Kalau dibilang bosen, yes I am. Tapi ya mau gimana lagi, toh mereka baru tahu saya. Wajarlah untuk pertanyaan yang berhubungan seputar tinggi. Sometimes merasa biasa aja dengan tinggi 170 cm ini, banyak juga kok orang tinggi. Lebih tepatnya, wanita tinggi. Tapi ya itu, praduga wanita tinggi pasti berhubungan dengan pramugari dan model. Jarang gitu ada yang bilang, "kamu floor director, ya?" Hehehe. Mungkin karena namanya enggak sering mereka dengar kali ya. But I don't know what, suka seneng aja kalo ada yang ngebahas tentang floor director or hal - hal yang berhubungan tentang broadcasting.
Terkadang juga banyak yang nyuruh jadi yang enggak saya mau. Intinya, saya yang punya badan tetapi orang lain yang nentuin hidup saya. It's okay, masih wajar kalau cuma sekadar andai-andai dari mereka saja. Tapi kalau sudah memaksa, itu baru yang saya tentang habis - habisan. Anyway kalau difikir - fikir, banyak orang yang pengen tinggi karena mau jadi pramugari, model. Tapi ketika Tuhan kasih tinggi buat saya, malah saya enggak pengen dengan posisi seperti itu. Mungkin, itu karena Tuhan adil kali ya. Tuhan enggak mau kesombongan merajai hati. Begitu pun dengan saya, saya juga punya kekurangan dalam diri saya. Seperti yang kita tahu, No body is perfect.
Masih enggak tahu ke depannya, mungkin dari sekarang harus membiasakan pertanyaan - pertanyaan yang seperti tadi mampir pada saya. Yes, harus terbiasa. Karena biasanya enggak hanya pertanyaan seputar tinggi saja, seringkali mereka - mereka yang kebanyakan para lelaki langsung coba berdiri di samping saya hanya sekadar ingin tahu apakah mereka lebih tinggi dari saya or not. Malah terkadang saya fikir, that's not important.
Okay over all, bagaimanapun juga thank you so much for your praised. Itu berarti anda - anda perduli dengan saya di samping orang - orang yang enggak jarang juga menghina saya. Namanya juga hidup yak. Nikmati aja, terkadang orang yang pernah menghina kita malah akhirnya minta bantuan dengan kita. Itu tadi, roda kehidupan.
Tapi seharusnya selain Tuhan yang paling utama, I will thank to my father. Sebab beliaulah pembawa keturunan atas tinggi saya, sebagai anak terakhir yang dari segi wajah juga sangat mirip dengan beliau. Kalau sekarang malah saya lebih tinggi dari Ayah, berasa mamen gitu hehehe. Katanya, kalau anak perempuan mirip dengan Ayah begitu juga anak lelaki yang mirip dengan ibu, sejatinya hoki akan melingkupi hidup mereka. Amin. Dipercayai aja kalau yang bagus - bagus yaaaa. Semoga dengan tulisan ini, enggak banyak orang - orang yang tanya tentang tinggi ataupun keinginan saya. Bukan enggak berterima kasih dengan Tuhan, malah saya sangat berterima kasih pada Tuhan. Intinya, saya enggak suka di puji dan di bahas lebih jauh oleh orang lain. Anyway, thanks for all. Adios, see you on my next posting....
Comments
Post a Comment