#30HariMenulisSuratCinta
Kepada yang terhormat para pembenci,
Ada pinta tulus dariku.
Tolong dengan sangat, agar tak melulu mengimani budaya "judge first".
Tolong melihat segala hal yang terjadi tak hanya dari satu sisi saja.
Kepada yang terhormat para pembenci,
Bukankah kita sadar bahwa Tuhan menciptakan umatnya dengan segala kelebihan dan kekurangan? Maka dari itu, sangat diharapkan agar mulutmu tak terus mengucapkan kekurangan setiap orang.
Ada kalanya mulut dan hati tak harus terus saling berkomat kamit perihal kebencianmu kepada yang kau benci. Kau tahu betapa keras usaha orang yang kau benci demi mampu mengangkat setumpuk rasa percaya dirinya? Lalu ketika dengan susah payah ia mengumpulkan butiran semangatnya, menumpuknya, kau datang tanpa diundang dengan sebuah kata "di bawah penilaian". Lalu orang tersebut kembali rapuh. Semangatnya hilang. Entah kenapa walau ia tak berusaha memerdulikan perkataanmu, ia tetap tak bisa bangkit dengan tegap seperti keinginannya beberapa detik sebelum kehadiranmu menyapa perih harinya. Seketika dada orang yang kau benci itu berkecamuk hebat. Air matanya lirih. Dan kau, tak pernah tahu.
Kepada yang terhormat para pembenci,
Cobalah untuk lebih perduli. Setidaknya mencobalah. Agar kau tahu betapa indahnya hidup dengan tak saling membenci. Dan agar kau tahu betapa bahagianya Tuhan melihatmu saling mengasihi satu sama lain sembari membawa berita yang membuat senyum mengembang dan sebuah semangat percaya diri terus mengulur tinggi menyapa langit biru bersama parade awan yang berarak berteman nyanyian angin.
Dan kepada yang terhormat para pembenci,
Berubahlah, sebelum Tuhan mengubah hidupmu menjadi tak sesuai harapmu. Sebelum ejekan bahagiamu terlalu sadis hingga membuat banyak orang yang jatuh karenamu. Dan kumohon, dewasalah.
Comments
Post a Comment