#30HariMenulisSuratCinta
Setiap hari langit sering bimbang. Entah ingin membiarkan matahari berlama - lama menyapa jejak - jejak manusia yang giat bekerja atau ingin menghadirkan gulungan awan hitam yang siap menjatuhi guyuran cintanya. Guyuran cinta? Atau Guyuran sedih? Mmm aku tak begitu tahu. Walau banyak orang menganggap hujan itu identik dengan "kesedihan" tetapi sebenarnya hujan itu rahmat. Maka dari itu, berdoalah ketika hujan sedang turun karena saat itu Tuhan sedang menurunkan rahmat-Nya (katanya seperti itu). Berdoa saja, tapi jangan malah ikut mandi hujan sebab air hujan yang turun pertama itu tak baik bagi tubuh. Karena air hujan yang turun pertama membawa zat - zat kimia di atmosfer.
Alam memang selalu menyuguhkan keindahan. Bahkan dibalik aroma hujan yang mengundang masa lalu untuk mampir kembali menemani kita sembari menyesap pelan coklat hangat, tanpa di sadar diam kita akan terselingi dengan senyum kecil. Guratan senyum terlampir manis walau sederhana.
Hujan,
Ada yang diam menatap lama sambil menghidu aromamu. Ada pula yang karena kehadiranmu, disana ada seseorang dengan sengaja merekatkan tubuh pada dinding - dinding bisu agar tetesan airmu tak mengenai tubuhnya, agar rasa dingin tak menyapa tubuh yang (mungkin) tak sedang baik itu.
Hei hujan, mungkin aku pernah membencimu karena sesuatu alasan. Namun tak dipungkiri bahwa aku pernah terhanyut bersama suara kecipakmu. Terhanyut kembali ke masa lalu yang pada akhirnya menginginkan agar setiap yang saling mencinta, seharusnya bersatu hingga merenta bersama.
Comments
Post a Comment