Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Hadir Lagi

Dulu pernah ada wajah datar kala menatapmu, dan kamu mengurai  sedikit senyum malu dengan tingkahmu ke arahku. Hanya diam karena tak tahu siapa kamu, dan ternyata sudah lama kamu berada namun tak pernah mataku menjamah parasmu.

Lagi - lagi, guratan senyummu kembali menghiasi tatapan tak sengajaku. Dan aku masih tak memperdulikan kehadiranmu. Masih belum sadar atas kamu yang sering tersenyum ringan kala wajah cuekku terpasang lekat.

Saat suara riuh mengusik telinga dan ingin sekali mulut berkomentar, sedang kamu hanya terdiam santai. Sepertinya hadirmu menyadarkan mata. Bahwa kamu berbeda dari lainnya. Hanya mengikuti alur namun tak mengusik privacy masing - masing.

Jatuh cinta itu lucu ya... Bisa juga membuat bodoh. Hanya memastikan aku tersenyum, tertawa, lalu kamu terus memandang seolah tahu apa yang aku tertawakan. Aku suka caramu perduli. Aku suka caramu mencintaiku tanpa perduli ada beberapa pasang mata lain yang asing dengan tatapan itu.
Tapi percayalah.... Aku suka caramu mencintaiku.

Tatapanmu itu memiliki banyak kode. Lucu...
Kesengajaanmu itu seni indah yang kamu buat.

Iya, itu beberapa tahun silam.
Ternyata berpuluh - puluh persen tentangmu telah ku lupa sejak ada seseorang baru yang telah mengalihkan pandangan ini. Seseorang yang kujanji akan ku lupa.

Kamu hadir lagi. Entah hanya sekadar mengusik fikir atau membuat kata "lupa" dan "masa lalu" harus kembali terngiang di sistem limbik.
Kamu hadir lagi. Membuat tatapan mata saling beradu dan senyum tak kuasa tertahan.
Kamu hadir lagi. Membuat badan harus berbalik ke masa lalu.
Kamu hadir lagi. Kala kepercayaan diriku timbul dan tak harus perduli oleh pemerhati sikap.
Kamu hadir lagi. Entah sebagai orang yang ku tunggu atau ku lupa.

Pernah tahu akhir pertemuan kita?
Ada hati yang terus bertanya - tanya "apa ini sudah berakhir?". Dan sejak itu hatur terima kasih pada Tuhan terlaksana pelan. Karena telah menghadirkan kamu.

Aku rasa kita sama - sama tersesat di keadaan yang sama. Dan pada akhirnya turut bahagia atas penyemangat hari yang terlalui.

Kedatanganmu hanya seperti pelangi. Aku sebut itu kejutan. Entah kapan akan bertemu karena perpisahan lebih lama tercipta. Bukan berarti setiap hujan reda selalu ada pelangi. Terkadang malah lapisan gelap terus mengarsir langit. Karena pelangi suka datang tiba - tiba, membuat yang melihatnya terus mengingat.

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati