Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan. Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja, DIA Maha pembolak balik hati manusia. 3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana. Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya. Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas.
Awalnya ku fikir lupakan yang belum pernah bertemu itu mudah
Tapi ternyata kenal setahun dan kenal sebulan sama saja
Butuh waktu lama untuk melupa
Tapi ternyata kenal setahun dan kenal sebulan sama saja
Butuh waktu lama untuk melupa
Mungkin juga sama,
Butuh waktu bertahun-tahun untuk berpindah rasa
Semoga kelak kita bertemu
Tapi sepertinya pada pertemuan ada yang tak sanggup tumpah ruah
Mungkin nanti mataku akan sembab, membengkak,
Tapi sepertinya pada pertemuan ada yang tak sanggup tumpah ruah
Mungkin nanti mataku akan sembab, membengkak,
dan hanya butuh tanganmu untuk mengusapnya.
Rasanya ingin kugenggam erat jemarimu sembari membisik lembut
"Jangan hilang lagi"
"Jangan hilang lagi"
Hilangmu buatku patah
Aku maunya kamu disisi
Biar kita saling menua bersama
Biar segala tentangmu benar-benar abadi untukku
Di sini...
Kuabadikan semua hal tentangmu
Di rumah kataku,
Jadi aku mohon...
Jangan Pergi.
Kuabadikan semua hal tentangmu
Di rumah kataku,
Jadi aku mohon...
Jangan Pergi.
Comments
Post a Comment