Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Perjalanan Magang

Entah kenapa rasanya pengin banget ceritain masa - masa pas zaman magang. Mungkin karena efek gak sengaja nemu foto magang . Jadi dulu, pertengahan 2013 pas laporan KP (Kerja Praktek) dimulai, fakultas mengharuskan untuk job training alias magang di perusahaan (yang ada PT.nya gitulah). Padahal awalnya udah izin sama tempat magang yang bukan PT (di Perpustakaan Umum). Dengan malunya kita ber-empat minta maaf karena gak bisa melanjutkan magang di tempat tersebut.
Sempet bingung dong ya harus magang di mana. Sama sekali gak keinget tempat manapun kecuali PT. INALUM karena anak-anak sefakultas kita which is dari Prodi Teknik Sipil pernah ke sana. Akhirnya kita mengumpulkan personil  ada 6 atau 7 kereta (read: motor) pergi ke indrapura. Mungkin karena efek pengin cepet magang, kita pada gal takut gitu . Well, surat untuk penghantar dari kampus sudah di tangan... Dan yah, kita ketemu dengan salah satu karyawan mereka. Dengan berat hati setelah beberapa pertanyaan terlontar, bapak tersebut bilang kalau kuota siswa magang mereka sudah penuh dari anak ITB (kalau ndak salah). Bahkan mereka sudah membuat surat pengantar setengah tahun sebelumnya . Nah loh bayangin sendiri kita yang sok OK banget ngasih surat dadakan gitu . PD tingkat dewa yang berakhir ZONK . 

Next, pulanglah kita dengan sedikit kecewa tapi terobati dengan pantai Jono yang... yabegitulah. Besoknya tanpa kenal lelah, saya dan ke 5 sahabat muter otak harus magang di mana. Terlintaslah tulisan PT. BSP di kepala . Dan datanglah kita terus bertemu dengan salah satu karyawannya. Kita jelasin panjang lebar. And you know what? Ternyata bapak pimpinannya lagi ndak ada di tempat. Karena ndak boleh lebih dari 4 orang dalam satu tempat magang (kayaknya sih.. lupa juga soalnya) ✌ kita ber-6 membagi 2. Saya dan 3 sahabat lanjut ke PT.PLN (which is tempat di mana saya mengais rezeky malahan sekarang). Disebuah ruangan yang ternyata setelah sekarang saya baru tahu bahwa itu ruangan Distribusi, ada satu bapak yang tanya maksud kedatangan kami ber-4. Dengan suara radio yang bunyi, single line yang terpampang, kita ber-4 liat-liatan sambil mendengar bapak tersebut yang ngajak ngobrol gitu (sampek sekarang lupa, siapa dulu yang ditemuin) . Saran setelahnya adalah, setiap anak magang yang ingin magang di tempat tersebut harus kirim surat dulu ke PLN Area Siantar. Disitu saya mikir, "yakali, apa hubungannya sama PLN Area Siantar? Kan saya mau magangnya di sini??". Etapi sekarang pas udah kerja di tempat tersebut baru tau . Karena bingungnya kita ber-4, akhirnya kita memutuskan untuk gak ngelanjutin perjuangan karena bingung . 

Sambil mikir dan nyetir kereta (read: motor), otak kembali dipaksa mutar-mutar tempat mana lagi yang PT. Aha... PT. PERTAMINA pun muncul di ingatan. Setengah gak yakin, akhirnya kita coba dulu. Antara iya dan tidak, langkah kita pun maju tak beraturan. Hingga pada akhirnya ada satu karyawan yang tahu tentang keberadaan kita yang pasti sudah terekam CCTV juga (tau ada CCTV pas udah magang. Malu akhirnya). Ditanya-tanya dong pastinya. Panjang lebar penjelasan pun muncul secara bergantian dari mulut kita ber-4. Dengan senyum ramahnya bapak tersebut, akhirnya kita dipertemukan dengan Operation Head PT. Pertamina TBBM MOR I Kisaran pada saat itu. Yup, namanya pak Budi Mustanto (ingetan saya hebat yakkkk ). Setelah berbagai pertimbangan (mungkin) akhirnya beliau memperbolehkan kita untuk magang di tempat tersebut. Lega dong yah akhirnya ada yang nerima. Kita pun segera beranjak ke kampus untuk minta buatin surat pengantar sebagai bukti dan syarat. Kabar baik dari 2 sahabat yang lain ternyata mereka pun sudah dapat tempat magang dan ndak jauh dari PT. PERTAMINA. Mereka diterima magang di PT.KAI . Tujuan terakhir yang tak disangka - sangka. Lelahnya terbayar sudah... indah banget bayarannya. 

Kadang memang gitu ya, tempat yang di mana kita pikir gak akan mungkin malah jadi tempat yang menolong hidup kita. Kadang mikir bahwa kalimat "Don't judge first" memang benar sekali. Hal yang tak terduga bisa datang kapan saja. Tuhan memang gak akan membiarkan umatnya yang berjuang terus-terusan bingung. Ternyata akan ada berkah di tiap lelah. So... keep trusting Allah in every our way 

(Anyway cerita tentang magang di PT. Pertamina TBBM MOR I Kisaran bakalan dilanjut juga  tempat di mana bener-bener belajar cara kerja itu bagaimana. Terus juga pengin ceritain tentang di dunia kerja sebenarnya ketika saya bergabung di Tim Yantek PLN Rayon Kisaran)
See you.....

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati