Dahulu semuanya menyenangkan...
Tatapan kita masih saling bertemu.
Dan semuanya,
Seolah terlaksanakan seperti anganmu.
Berjalan apik tanpa pernah tersadari
Seperti Tuhan yang menempatkan namaku dan namamu berdekatan,
Tanpa pernah kita rencanakan.
Tak ada yang pernah tersadar ketika dicintai
Hingga waktu yang telah lewat kemudian mengetuk pintu hati
Dan disaat perasaan tak sama lagi
Kau kan kembali mengingatnya dalam sepi
Entah mengapa semuanya terlewati sebegitu perihnya
Dan tak tahu lagi apa sebenarnya yang akan di tuju.
Kosong,
Sepi,
Berantakan!
Andai jika dengan sengaja menyakiti diri hingga tak bernapas lagi bukanlah dosa,
Andai semua hal yang tak diinginkan terjadi tidak dengan tiba - tiba,
Mungkin akan indah
Mungkin yang benar memang harus terus melangkah
Setajam apapun kerikil yang dipijak
Sekuat apapun angin yang membawa ke arah jalan pulang saat telah melangkah pergi
Semuanya tak pantas diteguk dengan sesak yang nantinya berujung mati.
Harus bahagia..
Walaupun tak pernah tahu bagaimana cara sebenarnya.
Setidaknya tersenyum,
Walau tak tahu apa alasannya
Kisaran, 02 Desember 2015
23:33 wib.
PS: Sstttt.... lagi kangen bikin beginian. And my brain saying that "I have to do it". Well... this is it. Bacanya boleh sambil menghayati kok, asal jangan baper. Oke, sip!
Comments
Post a Comment