Ibu,
Entah sampai kapan rasa sesak ini masih terasa
Entah harus dengan cara apa kutanggalkan air mata merindumu..
Kini lelahku tak mampu terobati tanpamu
Dan bahagiaku tak pernah terbagi lagi kepadamu..
Ibu...
Aku pernah ada diposisi menunggumu lama hingga senja menyapa..
Melihat setiap orang bersilangan menuju apa yang ada dikepala
Memegang kertas kertas yang tak tahu untuk apa
Lalu kau datang dengan senyum cerah dilelahnya harimu menjawab soal-soal ujian untuk menunjang karirmu..
Dan Ibu...
Lama setelah itu aku pun pernah ada di posisi menunggumu lama...
Diruang bersekat kain putih yang berteman tempat tidur tak mewah
Melihat selang infus berada di tangan kanan dan kiri
Melihat selang makan memasuki rongga hidung agar engkau mampu tetap bertahan
Matamu tak lagi menatap kuat
Semangatmu semakin melemah
Saat itu cintaku rapuh
Dan setelah kehilanganmu hatiku patah
Sepatah patahnya...
Comments
Post a Comment