Skip to main content

Sampai Akhirnya Kau Tidak Harus Tahu Bagaimana Caranya Aku Bersedih 

Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan.  Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja,  DIA Maha pembolak balik hati manusia.  3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana.  Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya.  Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas. 

Tertampar Rindu

Lelaki paruh baya itu mendatangi kamar tidur sang malaikat kecilnya Yang kini telah tumbuh menjadi gadis cantik. Lelaki itu terduduk di tepian tempat tidur.  Terdiam sambil jari jemarinya mengelus kaki kanan Yang dilipatnya.  Dalam hati mungkin tak patut ia membangunkan sang anak yang masih terlelap walau udara pagi telah bergantian memasuki kamar dari sela sela pentilasi. 

Tak menunggu lama,  sang anak sadar.  Kedua putri lelaki itu terbangun dengan sedikit terkejut.  Di hadapan mereka kini ada lelaki tercinta Yang terlihat sedang gundah.  Ada sebuah tanya terlontar dari salah satu gadis itu,  mengharap akan ada jawaban keluar dari mulut sang ayah. 

Nihil.

Di mata lelaki paruh baya itu kini ada buliran air yang terkadung mengalir membasahi pipi.  Seperti semesta yang begitu mencintai alam dengan menjatuhkan air dari langit,  lelaki itu pun sama. 

Ternyata ada rindu yang tak mampu diucapkan.  Hingga sesak di dada mengantar rasa patah melalui mata.

Tak ada suara.  Tak ada pula pertanyaan serta ucapan lainnya.  Sebab ketika seseorang sedang merasa patah,  ia tak butuh sebuah pepatah untuk sekedar membuatnya mengelus dada.  Lalu membiarkan hati bersahabat dengan logika.

Di pundak lelaki itu ada tangan - tangan mungil yang dulu pernah di titahnya agar sang malaikat kecil mampu berdiri sendiri nantinya.

Kedua gadis itu berharap dengan tangan mereka yang menepuk lembut pundak sang ayah,  Akan ada kenyamanan Yang membuat sesak di dada tak terus bersemayam hingga takutnya akan menghasil luka.

Di hadapan mereka,  ada sebuah pigura dengan foto malaikat terindah kecintaan mereka.  Ya,  mereka sedang ditegur rindu. Rindu yang tak pernah memiliki jeda untuk dihentikan.  Rindu yang menyakitkan para penikmatnya.  Rindu yang mampu membuat setiap orang terkadang lupa akan akal sehatnya.

Pagi sedang menampar rindu pada mereka. Mengingat sosok ibu yang kini tak lagi bersama,  karena ternyata Tuhan lebih mencintainya.

With love

Yours

Comments

Popular posts from this blog

Kenapa Suka Senja?

Kenapa suka senja? Karena senja pernah mengenalkanku pada dia. Kenapa suka senja? Karena pada senja entah kenapa aku bisa berlama - lama diam lalu menghaturkan setiap harap walau kutahu tetap pada Tuhan meminta dan mengadu paling efektif. Kenapa suka senja?  Cahayanya.  Ya,  cahaya keemasannya selalu mampu membuat kedua bola mataku tak mampu berkedip cepat.  Ya,  aku mulai candu padanya. Kenapa suka senja? Karena dengan menatapnya ada rasa damai walau seringkali beberapa orang keheranan menatapku. Ya,  aku tergila - gila dengan senja.  Dengan waktu kemunculannya,  dengan warna indahnya,  dengan pemandangan burung-burung membentuk formasi yang menempuh jalan pulang yang mana membuat siapapun tak bisa menolak untuk tak jatuh Cinta padanya. Hai senja,  lagi untuk yang keberapa kalinya aku memberitahu pada dunia bahwa kau adalah candu yang susah dihentikan. Kau adalah Indah. Sebab kau tak mampu biasa.

Kisaran Naga

#30HariKotakuBercerita Judulnya seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran. Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil, orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut..... Asal mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar – nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi. Masyarakat takjub dan juga d

Untuk Tuan Yang Telah Berpuan

#30HariMenulisSuratCinta Ada semangat lain kala Tuhan membiarkan jiwa - jiwa saling menyapa kesunyian. Di dalam hati ada gemercik rindu yang tak ingin tersudahi mengikat setiap otot dan urat - urat yang sedang bekerja tak kenal lelah. Namun tak lagi cerita tentang kamu yang kini mendiami relung fikir. Tak ada kamu, Tuan. Tak ada lagi yang harus kujadikan alasan disela aktivitas lainku. Tak ada lagi do'a terlantun yang membalutkan namamu bersama nama - nama lainnya di do'aku. Tak ada lagi kamu yang .gegabah agar dimasukkan ke dalam ritual terindahku itu. Bahagialah bersama dia yang kau cinta. Biarlah sebuah masa dimana kita saling merasa telah terhapus oleh asa yang sudah patah, juga kedatangan wanita yang sedang kau puja. Kau tahu perihal melupakan? Walau tanganku ingin menyusuri apa yang bisa ku temukan tentang kamu, namun hatiku tetap enggan untuk mencipta kepingan rasa kembali teringat masa lalu. Aku tak ingin hembusan nafas patah kembali mengusik telinga dan menusuk hati