Entah kenapa malam itu semua tiba tiba berubah. Bahkan sebuah perasaan tak biasa muncul. Dan baru tersadar esok hari sembari perlahan mengingat doa kapan yang sedang Tuhan kabulkan. Perihal perasaan sendiri pun tetap Tuhanlah yang mengatur. Ah, benar saja, DIA Maha pembolak balik hati manusia. 3 tahun menyukai pria sama ternyata seperti ini. Tanpa temu. Tanpa hilang sedikitpun rasa. Namun lagi lagi kebiasaannya masih tetap sama. Kembali menghilang. Bahkan setelah kehilangannya tidak tahu harus mengendalikan perasaan yang bagaimana. Penghujung 29 ternyata memberikan kisah campur aduk yang baru ini di rasa. Ternyata lebih ikhlasku mampu kucipta meski tidak tau alur seperti apa yang akan dijalani nantinya. Ah, mari tetap semangat. Mari tetap menggantungkan cita cita. Mari untuk jangan membenci perasaan cinta itu sendiri meski berkali kali kandas.
#30HariKotakuBercerita
Judulnya
seram? Ya, jadi disini saya akan menceritakan tentang terjadinya nama Kisaran.
Legenda tentang kota kisaran juga ada beberapa versinya tapi sejak saya kecil,
orang – orang disekitar saya menceritakan versi yang sebagai berikut.....
Asal
mula nama kisaran sendiri berawal saat hujan deras dan petir menyambar –
nyambar. Saat itu kota ini sedang diguyur hujan lebat beserta angin kencang dan
petir yang menakutkan. Orang – orang sekitar pun berkeluaran karena ternyata
pepohonan yang berada di tepi sungai pada bertumbangan dan air sungai pun meluap
seketika. Lalu seseorang berteriak begitu takutnya karena melihat ada makhluk
aneh tampak berkisar. Rerumputan yang tadinya adalah tanah dari pohon tumbang
tersebut pun terbuka seperti sengaja dibuka. Seketikanorang – orang yang
melihat pun berteriak histeris. Lalu mereka berteriak “ Naga berkisar…… Naga
berkisarrr” sambil menunjuk ke arah tumpukan pohon yang tumbang tadi.
Masyarakat
takjub dan juga diliputi rasa takut melihat ular naga yang bahkan lebih besar
dari pohon kelapa atau durian. Tubuh naga tersebut begitu panjang dan tubuh
bagian atasnya pun tampak terselimuti oleh rerumputan dan lumut – lumut sekitar. Naga
pun terus berkisar sembari menggoyang – goyangkan ekornya dan menyapu tumpukan
tanaman sekitarnya dan bergeraklah ia menuju sungai yang meluap. Naga itu pun
menghanyutkan dirinya ke sungai tersebut. Sungai tersebut bernama sungai silau yang mana bermuara di sungai Asahan, sesaat kemudian hilanglah si ular naga tersebut dari pandangan
warga sekitar yang menontonnya dengan antusias. Nah, jadi begitulah asal mula
nama Kisaran tercipta, yang mana berasal dari kisaran naga tadi (naga yang
berkisar). Dan katanya legenda tersebut di ambil dari sebuah daerah yang
bernama “Kisaran Naga” yang terletak di Kecamatan Kisaran Timur. Dan jika kita
melewati jalanan di kisaran timur, jalanannya akan terlihat berkelok – kelok
seperti ular. Gak percaya? Yuk kesini……..
seru nih kakak tulisannya
ReplyDelete